BERITA UTAMAMIMIKA

Luar Biasa di Jalan Mayon Timika Kini Ada “Wahana Roler Coaster”

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
6
×

Luar Biasa di Jalan Mayon Timika Kini Ada “Wahana Roler Coaster”

Share this article
Jalan mayon yang rusak
Jalan mayon yang rusak

Timika, fajarpapua.com- Ingin main wahana roller coaster layaknya seperti di Taman Impian Jaya Ancol?

Warga Timika kini tidak perlu pergi jauh-jauh ke Jakarta, cukup menaiki sepeda motor atau mobil dan melalui ruas Jalan Mayon terutama yang membentang dari Perempatan Koramil Kuala Kencana hingga ke Perempatan Kampung Jayanti, Distrik Kuala Kencana.

ads

Yap! Saat ini kondisi jalan tersebut dalam keadaan rusak parah dan menciptakan banyak kubangan disepanjang ruas jalan sehingga membuat pengendara harus zig-zag untuk menghindarinya.

Akibat zig-zag yang menimbulkan guncangan, penumpang dan pengendara yang melalui jalan tersebut serasa sedang menaiki roller coaster yang sedang melaju.

Hal ini seperti dirasakan fajarpapua.com saat melalui jalan tersebut pada Selasa (28/12) saat hendak ke Kampung Bhintuka, Distrik Kuala Kencana.

Disepanjang perjalanan, terlihat kendaraan yang lewat menghindari lubang jalanan sehingga terlihat oleng ke kanan kiri.

Menurut warga, kondisi ini sudah berlangsung tahunan dan hingga kini belum ada upaya perbaikan yang komprehensif dari pemerintah.

Jikapun ada perbaikan sifatnya hanya minor dan biasanya tidak bertahan lama akan rusak kembali karena kekuatan badan jalan tidak sebanding dengan beban yang melalui jalan yang menjadi jalur angkutan material golongan C tersebut.

Kondisi ini sebenarnya pernah disoroti anggota DPRD Mimika, Aloisius Paerong, ST pada November lalu usai melaksanan reses di Kampung Karang Senang, SP 3 Distrik Kuala Kencana.

“Jalan Mayon rusak parah, saya minta sebelum pemerintah membangun atau memperbaiki kembali, Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan harus berdiskusi terutama soal usia jalan, konstruksi jalan yang lebih bagus dan beban muatan maksimal kendaraan yang bisa melewati jalan tersebut,” ujarnya.

Menurut Paerong, kerusakan jalan tersebut timbul karena beban yang berlebihan akibat banyak kendaraan besar yang melintas.

“Bagaimana tidak rusak, jika kendaraan 10 roda melintas tiap hari dengan membawa beban diatas kejuatan badan jalan,” jelasnya.

Paerong mengungkapkan, di daerah lain dengan alasan untuk mengurangi kerusakan jalan akibat beban yang tinggi, dinas perhubungan membangun jembatan timbang.

“Harus dilihat, apakah memungkinkan untuk menjaga usia jalan diarea tersebut Dishub membangun jembatan timbang dan mewajibkan kendaraan terutama truk 10 roda untuk melakukan timbang sebelum melalui jalan tersebut,” urainya.

Dikatakan juga kondisi yang menjadi di Jalan Mayon harus menjadi catatan buat pemerintah bahwa membangun jalan harus disesuaikan dengan perkiraan beban kendaraan yang melaluinya. (mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *