Timika, fajarpapua.com – Yayasan Pengembangan Masyarakat Adat Amungme dan Kamoro (YPMAK) menyerahkan Bantuan Bahan Makanan (bama) kepada Panitia Rekonsiliasi Mimika Wee Kabupaten Mimika, di Gedung Multiporpuse YPMAK Jalan Baru Timika, (Sabtu 12/3).
Bantuan tersebut diserahkan Staf Kemitraan YPMAK, Irma Siep, S.Ip kepada Panitia yang diterima oleh Anggota Koordinator Usaha Dana, Beny Kareyau.
Staf Kemitraan, Irma Siep mengatakan, penyerahan bantuan tersebut sebagai tindak lanjut YPMAK setelah menerima surat permohonan dari Panitia.
Selain bantuan Bama, lanjut Irma, YPMAK juga memberikan bantuan berupa bahan bakar (bensin) untuk kebutuhan transportasi panitia dalam kerja-kerja mereka.
“Sebagai yayasan Kemitraan, apapun permintaan kebutuhan dari masyarakat pemilik wilayah adat, akan diterima, dipertimbangkan dan diputuskan,” beber Irma.
Lanjut dia, sebagaimana permintaan Panitia Panitia Rekonsiliasi Mimika Wee untuk Suku Kamoro/Mimika, maka pihak YPMAK telah menjawab itu. Sehingga pihaknya berharap agar segala upaya dan kerja-kerja panitia dapat berjalan baik, lancar mencapai tujuan yang diimpikan.
Ketua Panitia Rekonsiliasi Mimika Wee, Dominikus Mitoro menyambut baik bantuan yang diberikan dari pihak YPMAK. Bantuan dari YPMAK yang sudah diterima, seperti dana, BBM, dan bahan kontak alias Bama.
Terkait kerja-kerja panitia dalam upaya pencarian dana, Panitia melalui Koordinator usaha Dana, Aleda Wayaru menambahkan, panitia sudah menyiapkan rencana dan langkah-langka pencarian dana.
Beberapa yang sudah terlaksana diantaranya basar makanan serta bersih-bersih lingkungan. Selanjutnya masih akan ada rencana panitia untuk menggalang dana dari warga Kota Timika dan sekitarnya.
“Kita akan berupaya dan bekerja semaksimal mungkin. Warga Mimika wajib dan harus mendukung kami panitia dalam kerja-kerja yang ada,” tegas Wayaru.
Pastor Administrator Keuskupan Timika, Marten Kuayo Pr saat berkunjung kemarin, (12/3) ke Sekretariat Panitia di jalan Sosial kompleks Kebun Sirih Timika mengatakan, Gereja Katolik pada prinsipnya mendukung kerja-kerja panitia.
“Silahkan ade-ade panitia berkerja. Keuskupan mendukung penuh, melalui koordinasi, penyiapan materi rekonsiliasi serta juga koordinasi dari Keuskupan di setiap paroki, stasi, kombas di lingkungan gereja Katolik,” tandas Marten.
Ketua Aliansi Pemuda Kamoro (APK) DR. Leonardus Tumuka, P.Hd mengatakan, Panitia harus bekerja maksimal.
“Kerikil kerikil kecil pasti ada. Akan tetapi kita harus menyuskseskan agenda ini. Orang Mimika harus kembali berdamai dengan Tuhan, alam, leluhur dan sesama manusia,” tegas Leo.
Siapapun dia Orang Mimika, di Kota Timika ini, harus mendukung penuh,
“Apapun profesi kita, keberadaan kita hari ini, mari kita kembali melihat masa lalu guna mempersiapkan diri untuk menatap masa depan. Orang Mimika sendiri, Papua lainnya dan semua komponen nusantara di Kabupaten Mimika ini, tidak boleh padamkan api yang baru mau dinyalakan kembali.
“Agenda ini merupakan insiasi yang telah lama digagas oleh Almarhum bapak Uskup Jhon Philip Saklil. Kenyataannya orang Timika tempo dulu, kemarin dan sekarang, jauh berbeda dan seakan-akan ada yang hilang, ada yang belum berubah,” karena itu moment rekonsiliasi ini, momen untuk orang Mimika harus berbalik 100 persen dari kebiasaan-kebiasaan lama yang buruk, tetapi tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang ada,” pesan Leo. (Eddy)