Timika, fajarpapua.com – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) kembali menunjuk Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) untuk mengelola Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP).
Hal itu ditandai dengan dilakukannya tandatangan Perjanjian Kerjasama Sama (PKS) antara YPMAK dengan YPL yang digelar pada Senin (6/6) di Hotel Horison Ultima Jalan Hasanuddin, Timika.
Direktur YPMAK, Vabian Magal dalam sambutannya mengatakan pihaknya dan YPL sama-sama mempunyai kepedulian dalam membangun dan mengembangkan SDM yang berkualitas di Papua khususnya Mimika.
“Kami punya kepedulian yang sama, kami mempunyai komitmen yang sama untuk membangun sumber daya manusia Papua yang berkualitas dalam membangun Mimika, membangun Papua untuk Indonesia,” ujarnya.
Perjanjian kerjasama tersebut lanjutnya dilakukan bukan hanya sekedar tanda tangan di atas kertas, namun diharapkan bisa menyelesaikan masalah pendidikan bersama.
Selain itu Vabian berharap, YPMAK maupun YPL menjadikan kerjasama tersebut sebagai dasar kemitraan yang bermartabat.
“Sehingga benar-benar kita melahirkan masa depan Papua yang berkualitas, Pemimpin Papua yang berkualitas melalui proses pendidikan yang benar,” katanya.
Vabian juga berharap kerjasama yang berdurasi selama 5 tahun itu mampu membangun komitmen kedua lembaga dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia di Kabupaten Mimika khususnya.
“Sekali lagi saya tegaskan bahwa kami (YPMAK dan YPL) dipertemukan dengan komitmen yang sama membangun SDM yang berkualitas,” imbuhnya.
Sementara Wadir YPMAK, Nur Ihfa Karopukaro menambahkan bahwa pihaknya mengapresiasi kinerja YPL yang sejak Tahun 2003 telah mengelokah SATP.
“Kami beri apresiasi kepada YPL karena dari Tahun 2003 telah membantu YPMAK dalam mengelola program pendidikan dan kurang lebih 3 tahun mengelola SATP,” katanya.
Sedangkan Ketua YPL, Daniel Rompis mengatakan selama 20 tahun membantu YPMAK dalam menjalankan program pendidikan menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya.
“Kami mengelola SATP sejak 3 tahun lalu, meski ada kekhawatiran karena tantangan yang ada, namun kami ambil keputusan untuk mencoba dan selama tiga tahun ini banyak yang sudah kami lakukan,” ujarnya.
Disisi lain mengelola SATP juga menjadikan kebanggaan tersendiri karena secara perlahan staf pengajar mampu meningkatkan kemampuan para siswa serta anak didik.
“Salahsatu indikasinya, saat ini anak didik jika ditanya mereka menjawab dengan responsif, artinya yang kami lakukan sudah ada hasil. Kami merasa apa yang kami lakukan selama ini sudah baik,” terangnya.
Rompis juga menyadari pengelolaan SATP kedepannya juga harus dilakukan dengan pola yang lebih bisa dipertanggungjawabkan.
“Kami akan datangkan beberapa guru dari Filipina. Sehingga adik-adik ini, nantinya dapat mengekspresikan dirinya baik dalam Vahasa Indonesia dan Bahasa Inggris,” jelasnya.
Selain kemampuan bahasa lanjutnya, YPL juga akan mendatangkan pengajar untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mendalami ilmu komputer.
“Mudahan-mudahan langkah ini akan membawa kerjasama dalam mendidik anak didik yang lebih sempurna,” tutupnya. (feb)
