BERITA UTAMAMIMIKA

Warga 5 Kampung Palang Kantor Distrik Mimika Tengah, Minta Samuel Yogi Tetap Menjabat 5 Tahun Lagi

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
6
×

Warga 5 Kampung Palang Kantor Distrik Mimika Tengah, Minta Samuel Yogi Tetap Menjabat 5 Tahun Lagi

Share this article
IMG 20220606 WA0061
Tokoh Masyarakat Atuka, Tadeus Teareyauta di depan Kantor Distrik Atuka

Timika, fajarpapua.com – Masyarakat lima kampung di Distrik Mimika Tengah meminta Samuel Yogi, SH, MH tetap menjabat sebagai kepala distrik wilayah itu. Buntut dari tuntutan tersebut, warga memalang kantor Distrik Mikteng.

Tadeus Teareyauta mewakili aspirasi masyarakat di depan Kantor Distrik Mimika Tengah di Atuka, Senin (6/6), menegaskan masyarakat menolak kehadiran Kadistrik baru.

ads

“Kami masyarakat Distrik Mimika Tengah minta agar Bapak Samuel Yogi dikembalikan ke jabatan sebelumnya sebagai kadistrik di sini,” tegas Tadius.

Dia menilai, rolling jabatan yang dilakukan Pemerintah Daerah Mimika dengan menonaktifkan mantan Kadistrik Mimika Tengah itu, tidak sesuai dengan harapan masyarakat lima kampung.

Apalagi aspirasi itu sudah mereka sampaikan melalui Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob, S.Sos, MM, tahun 2021 lalu saat melakukan peresmian tambatan perahu di Kampung Tiwaka – Distrik Mimika Tengah.

“Bapak Bupati tolong kembalikan Bapak Yogi untuk melanjutkan Pemerintahan di Mimika Tengah supaya Bapak Yogi bisa menyelesaikan segala tugas dan tanggung jawab program pemerintah yang belum terselesaikan,” harap Tadeus.

Dengan posisi kayu terpaku melintang di pintu masuk Kantor Distrik Mikteng, warga berharap agar Pemerintah Daerah segera menjawab aspirasi tersebut.

“Silahkan kepala distrik yang baru ini dikembalikan ke tempat asalnya, karena di kursi distrik ini Bapak Yogi punya tempat duduk,” tandas Tadeus.

Bahkan ditegaskan masyarakat tidak akan membuka palang kantor itu untuk pejabat distrik yang baru, terkecuali hanya untuk Samuel Yogi.

Sebab, masyarakat lima kampung di Distrik Mimika Tengah inginkan pembangunan yang berkelanjutan.

“Kalau main ganti-ganti, baru program pemerintahan dan pembangunan yang belum selesai ini siapa yang mau jalankan, kalaupun diganti juga apakah bisa sama dan sesuai harapan masyarakat atau tidak,” tutupnya.(edy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *