Jayapura, fajarpapua.com– Kepolisian Resor Keerom bersama Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT ) melakukan Investigasi Pendaratan Darurat Pesawat Udara jenis AMA PK – RCQ di Kampung Molof, Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Kamis (30/6).
Turut hadir dalam pelaksanaan investigasi tersebut Kapolres Keerom AKBP Christan Aer, Kabag Ops Polres Keerom AKP Yoan Febriawan, Kepala Bandar Udara Senggeh M. Syarif Hidayat, Ketua Tim Investigasi KNKT Ony Soerjoe Wibowo serta Personel Polres Keerom lainnya.
.
Kapolres Keerom AKBP Christan Aer, menyampaikan investigasi yang dilakukan hari ini menyikapi kecelakaan transportasi udara dalam hal ini pendaratan darurat pesawat jenis AMA PK – RCQ, yang terjadi pada Selasa (28/6).
“Kawasan tersebut masih merupakan wilayah hukum Polres Keerom sehingga menjadi tanggung jawab kami bersama selaku aparatur kemanan Polri Resor Keerom dalam melakukan penjemputan, pendampingan dan, pengamanan baik di TKP sampai dengan pelaksanaan investigasi maupun pengumpulan data di lapangan,” ungkap Kapolres Keerom.
Lebih lanjut Christan Aer mengatakan kegiatan hari ini merupakan langkah – langkah pelayanan Polri seperti yang dilakukan yakni menempatkan personil dari polsek terdekat terhirung dari awal dipelohnya informasi sampai dengan hari ini Rabu (29/6), guna menjamin keselamatan jiwa, raga, harta benda terkhusus material pesawat untuk dilakukan evakuasi ke bandara Sentani.
“Tim gabungan berhasil mengevakuasi beberapa komponen pesawat termasuk unit Emergency Locator Transmitter (ELT) yang masih memancarkan sinyal ke Local User Terminal (LUT) di Basarnas pusat Jakarta,” jelas Kapolres Keerom.
Unit ELT yang dievakuasi tersebut kemudian diserah terimakan dari tim gabungan kepada KNKT di kantor AMA di Sentani guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Tujuan investigasi hari ini adalah untuk mengetahui penyebab kecelakaan Pesawat AMA PK – RCQ serta Pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data secara sistematis dan obyektif penyebab kecelakaan transportasi.” pungkas Kapolres Keerom.
Diketahui komponen-komponen Pesawat yang mengalami kerusakan berat tidak akan dievakuasi, dan diperkirakan PT. AMA MAINTENANCE mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp. 20.000.000.000.(hsb)