Timika, fajarpapua.com – Meskipun Bupati Mimika Eltinus Omaleng menyatakan tidak ada masalah dengan formasi 600 jalur K2 lingkup Pemda Mimika, namun faktanya data honorer yang lolos ke tahapan seleksi diwarnai nama-nama baru alias siluman.
Seperti yang terjadi di Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Mimika.
Sumber internal Kominfo yang meminta namanya dirahasiakan kepada fajarpapua.com, Kamis (30/6) membeberkan dua nama yang selama ini tidak pernah mengabdi sebagai honorer di lembaga tersebut yakni Hiziana Kaham dan Trynovian.
“Kami pertanyakan dua nama ini lolos dari mana sehingga bisa terdaftar. Kami hanya menduga kuat ini honorer titipan,” paparnya.
Yang dia tahu, kedua nama tersebut bukan orang asli Papua (OAP) dan selama ini bukan honorer di Dinas Kominfo.
Menanggapi banyaknya nama honorer siluman, dua honorer asli Papua, Emus Kogoya dan Marthinus Onawame meminta Pemkab Mimika melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) kembali mengecek nama-nama 600 orang yang lolos seleksi jalur K2.
Sementara itu Anggota DPRD Mimika, Saleh Alhamid meminta
MenPAN datang ke Timika membenahi berbagai penyimpangan dalam rekruitmen ASN demi menghilangkan praktek kotor di sejumlah OPD.
Saleh juga mengingatkan pimpinan OPD agar tidak memanfaatkan ketidaktahuan bupati untuk melakukan penipuan.
“Terlepas dari OAP, ada orang yang tidak pernah bertugas maupun jadi honor, tapi dia bisa diusulkan, itu yang tidak masuk akal. Tapi kenyataannya ada, ini melanggar regulasi atau aturan perundang-undangan di republik ini,” tegasnya.
Menurut dia, honorer adalah calon Aparatur Negara. Sehingga apabila ASN dilahirkan dari aksi tipu-tipu maka hasilnya akan terbentuk ASN bermental penipu.(isa)