BERITA UTAMAMIMIKA

Keberadaan Seorang Pria Asal Timika yang Hilang di Perairan Puriri Belum Diketahui, Pencarian akan Dihentikan

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
3
×

Keberadaan Seorang Pria Asal Timika yang Hilang di Perairan Puriri Belum Diketahui, Pencarian akan Dihentikan

Share this article
IMG 20220822 WA0023
Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian di Perairan Puriri. Foto: Istimewa.

Timika, fajarpapua.com – Pencarian terhadap Aladin yang jatuh dalam pelayaran dari Timika tujuan kampung Nakai pada Senin (15/8/2022) sore sekira pukul 15.40 WIT di sekitaran Perairan Puriri, hingga kini belum diketahui.

ads

Hari ini pencarian hari ke-7, jika hasilnya masih nihil, maka proses pencarian diputuskan untuk ditutup.

Hal itu dikatakan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika George L.M. Randang, melalui Kasubsie Operasi SAR Timika Charles Y. Batlajery saat ditemui di Hotel Horison Ultima, Jalan Hasanuddin, Timika, Senin (22/8/2022).

“Hari ini pencarian ke-7, pelaksanaan operasi hari ini tim Rescue bergerak pukul 06.00 WIT melaksanakan pencarian, difokuskan sesuai dengan SAR Map Prediction,” kata Charles.

Dilanjutkan, dari SAR Map Prediction tersebut, pihaknya menghitung kecepatan arus dan kecepatan angin bahwa titik terakhir korban Aladin jatuh di sekitar Perairan Puriri.

“Kemudian dari situ kami hitung menggunakan SAR Map Prediction dan melakukan pencarian sampai ke pesisir, dari perairan Puriri ke pulau Puriri sampai melewati Muara Puriri bahkan sampai ke Pasir Hitam,” ujarnya.

Charles menilai, untuk kendala yang menghambat tim melakukan pencarian adalah hujan, kecepatan angin dan gelombang.

“Kalau tidak ditemukan hari ini sesuai undang-undang nomor 29 tahun 2014, maka operasi SAR ditutup hari ini,” terangnya.

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika pada Selasa (16/8/2022) sore sekira pukul 15.40 WIT, ada laporan dari Waode Sahyati Istri korban selamat mengatakan, korban bersama suaminya berangkat pada Senin 15 Agustus 2022 menggunakan long boat double engine 60 PK dan 40 PK memuat Bama berangkat dari Timika tujuan kampung Nakai.

Namun di perjalanan sekira pukul 16.30 WIT, di sekitar perairan Puriri, long boat dihantam ombak, suaminya bernama terjatuh dan hilang.

Istri korban masih bisa bertahan di atas long boat dari Senin sore hingga Selasa pagi sampai di daratan.

Setelah sampai di daratan Sahyati berjalan kaki untuk meminta bantuan, beruntung ada masyarakat yang menemukanya dan selanjutnya Sahyati dievakuasi ke pelabuhan Pomako.

Mendapati laporan itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika George L.M. Randang, melalui Kasubsie Operasi SAR Timika Charles Y. Batlajery, memberangkatkan Tim SAR gabungan menggunakan 2 perahu karet menuju lokasi kejadian melakukan pencarian.(isa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *