BERITA UTAMAMIMIKANASIONAL

Kini Magang di Citilink, Sadrak Nawipa Alumni FTK Unsurya Jakarta Peserta Beasiswa YPMAK Ingin Dalami Dunia Penerbangan

cropped cnthijau.png
7
×

Kini Magang di Citilink, Sadrak Nawipa Alumni FTK Unsurya Jakarta Peserta Beasiswa YPMAK Ingin Dalami Dunia Penerbangan

Share this article
cfd37b59 cbd5 454c b9dd a953989a59d0
Foto: Mustofa Sadrak Nawipa (24), salah satu peserta program beasiswa YPMAK yang telah menyelesaikan studi dan kini magang di Maskapai Penerbangan Citilink.

Penulis: Mustofa
(Redaktur fajarpapua.com)

SADRAK NAWIPA (24) adalah salah satu peserta program beasiswa Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) yang telah menyelesaikan masa studinya di Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya) Jakarta.

ads

Putra dari pasangan Bernadus Nawipa seorang petani dan Yonike Gobai, seorang guru di SMP Negeri Jita, Distrik Jita, Kabupaten Mimika ini lulus dari Fakultas Tehnologi Kedirgantaraan (FTK) pada Tahun 2021 lalu.

Saat berbincang dengan fajarpapua.com usai tatap muka dengan Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) YPMAK dengan para mahasiswa penerima beasiswa yang menjalani perkuliahan di Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (Unsurya) Jakarta, Senin (19/8) lalu, Sadrak Nawipa diketahui memulai kuliah di Unsurya Jakarta pada Tahun 2015.

“Banyak kendala yang saya hadapi selama studi tetapi puji Tuhan saya bisa selesai berkat dukungan program beasiswa YPMAK,” ungkap Sadrak.

“Saya selesai kuliah pada Tahun 2021 lalu atau setelah 6 tahun menjalani masa perkuliahan dan seluruh biaya selama menjalani masa pendidikan seluruhnya didanai dari beasiswa YPMAK,” imbuhnya.

Kini Sadrak anak tertua dari 6 bersaudara sedang magang atau on the job training (OJT) disalahsatu maskapai penerbangan nasional Citilink.

Sadrak mengungkapkan dirinya akan menjalani OJT atau magang di Terminal 3 Bandara Sukarno Hatta, Cengkareng selama satu tahun.

OJT tersebut menjadi salahsatu syarat wajib yang harus dijalaninya sebelum melanjutkan pendidikannya di sekolah flight operation officer (FOO).

Keinginan pria kelahiran Timika, 2 September 1998 untuk melanjutkan studi FOO karena dirinya ingin mendalami dunia penerbangan.

“Saat saya informasikan ke ibu bahwa saya mau magang dan lanjut mengambil sertifikasi FOO karena ijasah sarjana saja tidak cukup untuk melamar kerja nantinya, orang tua awalnya kaget terutama karena biaya ,” tuturnya.

Namun tekadnya untuk mendalami dunia penerbangan sudah bulat sehingga ia terpaksa menjual beberapa barang berharga miliknya seperti laptop, handphone dan lainnya.

“Saat itu apapun saya lakukan seperti gadai barang agar bisa tetap bisa magang di bidang penerbangan,” ucapnya.

Sadrak mengaku tekadnya untuk mendalami dunia penerbangan khususnya untuk bisa FOO karena didorong keinginannya memperbaiki masa depan serta tekadnya sebagai anak pertama untuk membabtu membiayai sekolah adik-adiknya.

Untuk dalam kesempatan itu Sadrak mengaku dirinya sengaja hadir dalam pertemuan dengan Tim Monitoring dan Evaluasi YPMAK guna mengungkapkan keluh kesahnya.

“Saya berharap YPMAK membantu pembiayaan agar kami dapat mengambil sertifikasi FOO untuk meningkatkan kemampuan dibidang penerbangan,” harapnya.

Sadrak dalam kesempatan itu juga mengajak mahasiswa dari Suku Amungme dan Kamoro serta 5 suku kekerabatan lainnya penerima beasiswa YPMAK mengurangi kegiatan negatif dan fokus dengan studi.

Ia menjelaskan biaya pendidikan yang diberikan cuma-cuma melalui beasiswa YPMAK ini harus dimanfaatkan dengan baik karena tidak semua mahasiswa beruntung seperti mereka.

“Saya harap adik-adik jangan malas tetap berusaha, jangan lupa berdoa dan satu lagi, saya menegaskan kita mahasiswa dari 7 suku harus membuktikan bahwa kita mampu seperti yang lainnya ,” pungkas Sadrak Nawipa. **

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *