BERITA UTAMAMIMIKA

Toko Tani Indonesia Hadir di Timika Beri Kemudahan Bagi Para Petani Papua

cropped cnthijau.png
22
×

Toko Tani Indonesia Hadir di Timika Beri Kemudahan Bagi Para Petani Papua

Share this article
Toko Tani Indonesia di Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika.
Toko Tani Indonesia di Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika.

Timika, fajarpapua.com – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika, Selasa (6/9), secara resmi membuka Toko Tani Indonesia (TTI) yang terletak di halaman kantor dinas.

Untuk menuju stabilisasi pasokan harga pangan di Kabupaten Mimika maka TTI memiliki peran sentral dalam pengendalian harga pangan.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Ketua Panitia Pembukaan Toko Tani Indonesia Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika, Daniel Orun dalam laporannya mengatakan selain menjalankan Perpres nomor 66 tahun 2021 tentang badan pangan nasional, TTI juga mempunyai tujuan untuk mensejahterakan Orang Asli Papua yang bertani, berternak, dan nelayan.

“TTI didirikan sebagai wadah hasil produk yang dihasilkan oleh petani, peternak dan nelayan orang asli Papua,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika, Yulius Koga dalam sambutannya mengatakan pangan merupakan kebutuhan dasar semua orang, untuk itu Toko Tani Indonesia hadir melalui strategi yang dilakukan untuk berupaya membenahi harga pangan agar menjadi lebih efisien dengan kondisi saat ini dan dapat memberikan kemudahan bagi konsumen.

“TTI dibuka untuk membantu para petani yang kesulitan untuk menjual, kadang barang dibawa ke pasar tapi tidak laku, kita membantu dengan dibukanya toko tani ini dan saya harapkan para petani, peternak, dan nelayan Orang Asli Papua tidak boleh patah semangat dan terus tingkatkan produksinya,” ujarnya.

Dikatakan apa yang dijual di TTI merupakan murni dari hasil petani Papua yang dibeli dengan harga normal lalu dijual di Toko Tani Indonesia tersebut dengan sedikit lebih murah.

“Karena disini kami subsidi, tapi tidak semua kami subsidi, seperti beras, bawang merah itu kami tidak subsidi karena kami ambil dari distributor, yang betul-betul kami subsidi yakni hasil kebun dari petani OAP,” ujarnya.(feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *