BERITA UTAMAPAPUA

Polisi Dalami Video Pembunuhan Warga Sipil di Papua Barat

cropped cnthijau.png
6
×

Polisi Dalami Video Pembunuhan Warga Sipil di Papua Barat

Share this article
0232cb8b 0e5f 45d9 b1a6 4c131c3056a4
Para pelaku pembantaian 4 pekerja

Sorong, fajarpapua.com – Kepolisian Daerah Provinsi Papua Barat masih mendalami video viral pembunuhan empat warga sipil pekerjaan jalan trans penghubung kabupaten Bintuni dan Maybrat oleh orang tidak dikenal pada 29 September 2022.

Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol. Adam Erwindi saat di konfirmasi, Jumat, mengatakan bahwa Polri tengah mendalami video viral di media sosial berisi pembantaian kepada empat warga sipil pekerja jalan Trans-Bintuni-Maybrat oleh orang tidak dikenal tersebut.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Berdasarkan saksi kronologi kejadian, kata dia, awalnya para pekerja dan masyarakat yang sedang melakukan aktivitas jalan di Kampung Majnik ke arah Moskona Utara mendengar suara tembakan kencang dan rentetan.

Akibat penembakan tersebut, terdapat satu teman mereka yang terkena tembakan di bagian tangan kanan sehingga mereka semua sekitar 12 orang yang terdiri atas 11 laki-laki dan satu perempuan langsung melarikan diri dari tempat kejadian, kemudian mereka melapor ke Pos Satgas Satuan Organik Yonif RK 136/TS Kampung Mayerga, Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni.

Terkait dengan video viral kedua kejadian pembantaian empat orang langsung meninggal dunia di lokasi yang sama, dia mengatakan bahwa Polda Papua Barat dan Polres Teluk Bintuni tengah mendalami video viral tersebut.

“Saat ini tim Polri dan TNI sedang berangkat menuju TKP guna memastikan kejadian serta melakukan evaluasi. Kami masih menunggu hasilnya dari tim yang berangkat menuju tempat kejadian perkara,” kata Kabid Humas.

Paulus Waterpauw mengutuk kebiadaban KKB

Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw mengutuk keras serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap warga sipil pekerja jalan Trans-Papua Barat rute Bintuni-Maybrat pada Kamis (29/9) petang. 

“Selaku Pj. Gubernur Papua Barat, saya mengutuk kebiadaban KKB tersebut,” kata Waterpauw dalam keterangannya di Manokwari, Jumat pagi. 

Mantan Kabaintelkam Polri ini mengaku sudah berkomunikasi dengan pimpinan TNI dan Polri di Papua Barat agar mengambil langkah cepat dan tegas untuk mengevakuasi korban selamat maupun meninggal dunia dalam serangan tersebut. 

“Kepada Pangdam XVIII/ Kasuari Mayjen TNI Gabriel Lema dan Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga agar mengambil langkah evakuasi para korban dari lokasi kejadian, dan segera menangkap KKB tak berperikemanusiaan itu,” tegas Waterpauw. 

Waterpauw juga mengimbau masyarakat Papua Barat, terutama warga perkampungan sekitar lokasi kejadian, agar tidak panik.

Ia pun berharap kepada mereka ikut membantu aparat untuk menangkap para pelaku kriminal tersebut. “Karena aparat keamanan segera menangani para pelaku, masyarakat agar tetap tenang dan bantu aparat untuk menumpas kelompok ini secepat mungkin,” kata Waterpauw. 

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Kombes Pol. Adam Erwindi membenarkan peristiwa penyerangan oleh orang tak dikenal (OTK) terhadap 12 orang pekerja jalan Trans-Papua Barat sesuai dengan laporan Kapolres Tekuk Bintuni AKBP Junov Siregar. 

“Informasi didapat sekitar pukul 18.20 WIT dari Pos Satgas Satuan Organik Yonif RK 136/TS Kampung Mayerga, Distrik Moskona Barat kepada Polres Teluk Bintuni tentang peristiwa penembakan yang dilakukan oleh OTK,” ujar Kabid Humas mengutip laporan Kapolres Teluk Bintuni. 

Kabid Humas mengatakan bahwa gabungan personel TNI dan satuan Brimob Teluk Bintuni sudah mengevakuasi satu korban luka tembak dari sekitar lokasi kejadian ke Pos Satgas Satuan Organik Yonif RK 136/TS Kampung Mayerga. 

Akibat serangan tersebut, kata dia, seorang pekerja mengalami luka tembak di bagian tangan kanan sementara 12 pekerja lainnya melarikan diri dari dari tempat kejadian dan melapor ke Pos Satgas Satuan Organik Yonif RK 136/TS Kampung Mayerga.(ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *