Timika, fajarpapua.com– Dampak kebakaran yang melanda Pasar Dolog, Kabupaten Asmat pada Minggu (17/10) pagi tadi ternyata sangat besar.
Kebakaran yang pada awalnya menghanguskan satu rumah warga ternyata merembet hingga meluluhlantakkan ratusan permukiman masyarakat di Kota Agast.
Dilaporkan sedikitnya 200 unit rumah dilaporkan terbakar, yang mengakibatkan hampir seribu orang kehiiangan tempat tinggal.
Seperti diberitakan fajarpapua.com sebelumnya, kebakaran terjadi di sekitar Pasar Dolog Agast, atau tepatnya tidak jauh dari Kantor Cabang BRI Agats sekitar pukul 05.00 WIT.
Kebakaran sendiri untuk sementara diduga akibat karena ada kompor warga yang meledak dan menyambar bangunan rumah yang terbuat dari kayu.
Dalam video yang diterima Redaksi fajarpapua.com, salahsatu warga memperkirakan akan lebih banyak bangunan yang akan ikut terbakar karena seluruhnya terbuat dari kayu.
“Begini sudah kalau Asmat kebakaran, tidak bisa, tidak ada yang lolos. Tra bisa ngapa-ngapain to,” ujar warga pengirim video.
Warga sebenarnya telah berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Namun upaya pemadaman tidak membuahkan hasil, kobaran api yang terus membesar dan sejumlah rumah mulai turut terbakar.
“Data yang sementara kami kumpulkan ada 200 warga kehilangan rumah. Kami masih terus kumpulkan datanya, termasuk beberapa tempat usaha yang terbakar,” kata Komandan Koramil 1707-08 Agast, Kapten Roni seperti dilansir media.
Sementara itu, Wakil Komandan Yonif R 600/Modang Mayor Inf Ganda Samosir mengungkapkan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIT.
Saat itu salah seorang prajuritnya membangunkannya dan mengatakan sekitar Pos Bulog terjadi kebakaran.
“Mendengar ada kabar kebakaran. Dalam waktu 5 menit saya minta seluruh pasukan yang tidur bangun dan berkumpul. Lalu saya minta mereka bawa alat-alat apa saja untuk memadamkan api. Dengan berjumlah 40 orang kami pun membantu warga,” kata Mayor Ganda ketika dihubungi terpisah.
Ganda mengatakan di lokasi sangat minim air untuk digunakan memadamkan api. Ditambah kota Agast merupakan kota papan atau rumah papan di atas rawa sehingga menyulitkan pemadaman api. (mas/red)