BERITA UTAMAPAPUA

Tiba di Jayapura Kesehatan Para Peserta KMAN Diperiksa, Fokus Malaria dan Covid-19

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
5
×

Tiba di Jayapura Kesehatan Para Peserta KMAN Diperiksa, Fokus Malaria dan Covid-19

Share this article
IMG 20221021 WA0031
Kesehatan para peserta diperiksa.

Jayapura, fajarpapua.com – Tim Kesehatan Kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) ke-VI mulai melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah peserta KMAN yang baru tiba di Jayapura dan Sentani.

Pemeriksaan kesehatan pada peserta KMAN itu dilakukan di Puspenka, Hawai Sentani, Kamis (20/10). Dokter penanggung jawab bidang kesehatan KMAN, dr Frangky Sola mengatakan, pemeriksaan pada peserta difokuskan pada penyakit malaria. Sedangkan untuk pemeriksaan Covid-19 dilakukan pada pasien yang memiliki gejala. Namun sampai dengan Kamis siang tidak ditemukan gejala Covid-19.

“Selama kami lakukan pemeriksaan kesehatan peserta tak ditemukan ada yang mengalami sakit malaria maupun sakit berat, tapi kalau sakit kepala ada, itu mungkin karena baru turun dari Kapal laut dan pesawat,” kata dr Frangky Sola.

Ia menjelaskan, bahwa Papua merupakan daerah endemik malaria sehingga diambil satu kebijakan pada semua peserta dari Papua, Papua Barat, Maluku Utara wajib memeriksa malaria.

Bagi peserta yang berasal dari provinsi lain, kata Frangky, tidak dilakukan pemeriksaan malaria. Untuk mengantisipasi penularan penyakit malaria pihaknya akan memberikan kelambu anti nyamuk.

“Kami sudah siapkan kelambu dan repelen nyamuk. Jadi seluruh peserta akan diberikan kelambu setelah melakukan registrasi di panitia,” ujarnya.

dr Frangky menjelaskan, dari 15 orang yang diperiksa pada hari kedatangan tidak ditemukan adanya penyakit. Selain itu, tim kesehatan juga telah menyediakan obat-obatan mengantisipasi adanya peserta yang mengalami sakit.

Ia menghimbau kepada seluruh peserta kongres untuk menghindari keluar malam terlalu lama ataupun jika keluar gunakan repelen (anti nyamuk) yang diberikan.

“Saya menghimbau jangan keluar rumah malam hari terlalu lama untuk menghindari gigitan nyamuk,”tuturnya.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *