Timika, fajarpapua.com – DAMRI, bis yang selalu melayani kebutuhan transportasi masyarakat Mimika yang tergolong murah biaya, meski menjangkau daerah terisolir, namun hanya ditumpangi rata-rata empat hingga 5 orang setiap harinya.
“Di Timika ini sangat dibutuhkan sekali adanya DAMRI untuk angkutan perintis yang menjangkau daerah yang jauh di dalam, karena belum ada angkutan swasta yang masuk kesana,” ujar General Manager Perum DAMRI Cabang Mimika Suranto kepada fajarpapua.com, Sabtu (4/2).
Dikatakan meski sedikit dalam mengangkut penumpang dan selalu nombok solar, pihaknya tetap melayani penjemputan sesuai trayek yang telah ditentukan dan telah menjadi tugas DAMRI.
“Trayek SP 6 rata-rata tiap hari hanya angkut 3-4 penumpang, SP 6 berkurang, empat rate (empat kali jalan) itu pendapatan paling 150 ribu, kalau dibandingkan dengan biaya BBM dan segala macamnya tidak cukup, kalau trayek SP 13 empat kali jalan itu hanya 8-9 orang, setiap hari saya itu nombok solar itu kayak SP13, SP5, SP9 rata rata nombok 100-150 ribu untuk solar,” katanya.
“Tapi itulah tugasnya DAMRI, menjangkau daerah tertinggal, terluar, terisolir, meskipun hanya 3-4 penumpang tetap setiap hari kami layani, bahkan dijemput di depan rumahnya,” lanjutnya.
Satu Unit DAMRI terdapat 25 seat atau kursi penumpang dan dalam sehari rata-rata per trayek yang ada DAMRI empat kali jalan dan paling banyak hanya 9 penumpang, bahkan ada trayek yang hampir tidak ada penumpang.
“Contoh yang ke Pigapu, itu hanya 1 orang, kalau ramai hanya 3 orang saja, harapan kami ya kalau bisa full setiap hari Alhamdulillah,” pungkasnya. (feb)