BERITA UTAMAPAPUA

Disesalkan Pelanggan, PLN ULP Agats Diduga Sengaja Biarkan Meteran Bermasalah, Tiba-tiba Muncul Tagihan Membengkak

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
13
×

Disesalkan Pelanggan, PLN ULP Agats Diduga Sengaja Biarkan Meteran Bermasalah, Tiba-tiba Muncul Tagihan Membengkak

Share this article
IMG 20230317 WA0053
PLN Agats

Asmat, fajarpapua.com – DJS, salah satu pelanggan PLN mengaku kecewa dengan PLN ULP Agats yang dinilainya kurang profesional dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.

Pasalnya, meteran listrik prabayar di kediamannya bermasalah sejak tahun 2022, tapi diabaikan pihak PLN. Namun saat ini malah dirinya diminta membayar tagihan yang membengkak hingga Rp. 901.493.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Hal ini dikatakan DJS kepada fajarpapua.com, Jumat (17/3/2023) di Agats.

DJS mengaku kaget saat disodorkan lembar kertas dengan rincian tagihan atas penggunaan daya dari meteran listrik prabayar oleh PLN saat dirinya dipanggil menghadap beberapa waktu lalu.

DJS kaget karena tidak pernah terbayangkan PLN akan melakukan penagihan sebesar itu, padahal eror-nya meteran pulsa di rumahnya tersebut adalah tanggung jawab PLN.

“Saya heran, kok meteran itu dikatakan eror tapi kenapa dibiarkan hingga berbulan-bulan tanpa perbaikan, lalu sudah begini baru saya diminta membayar tagihan. Bukankah persoalan itu tanggung jawab PLN?” ungkapnya DJS.

Lebih lanjut ia menerangkan saat ditemui di kantor PLN, Supervisor Transaksi Energi, Adit mengatakan pihaknya mengetahui dari sistem monitor kalau meteran di rumahnya tersebut bermasalah hampir setahun. Baru kemarin pihak PLN melakukan pemeriksaan dan menggantikan meteran yang baru.

Namun demikian, DJS menyatakan tidak setuju dengan PLN yang diduga sengaja melakukan pembiaran setelah lama mengetahui adanya meteran pelanggan yang bermasalah.

Ia menduga adanya indikasi kesengajaan dari PLN untuk melakukan pembiaran agar sewaktu-waktu dapat melakukan penagihan di luar ketentuan dengan besaran yang menurutnya tidak wajar.

“Saya tidak puas karena katanya dari sistem monitor mereka diketahui kalau meteran di rumah saya eror. Tapi kenapa tidak segera ditangani. Kenapa harus dibiarkan,” terangnya.

Sementara itu, EF salah satu pelanggan PLN yang beralamat di Jl. Nusantara, Agats, yang juga pernah mengalami kejadian serupa, dari keterangan yang diperoleh mengatakan meteran prabayar di rumahnya pernah bermasalah selama 1 tahun. Dan pihak PLN melakukan perbaikan tanpa meminta tagihan 100 rupiah pun.

Tak hanya itu, ada beberapa pelanggan lain berdasarkan keterangan yang diperoleh, mengaku sama seperti EF. Bahwa meteran di rumah mereka juga pernah bermasalah namun pihak PLN tidak meminta tagihan hingga sebesar itu.

Pelanggan yang dimintai keterangan tersebut mengatakan sesungguhnya PLN mempunyai tanggung jawab untuk memperbaiki setiap meteran pelanggan yang bermasalah.

Mendapat keterangan dari sejumlah pelanggan tersebut, DJS mencoba hubungi Manager PLN Agats untuk konfirmasi. Namun hingga saat ini Manager PLN tidak dapat dihubungi.
Bahkan pihak PLN memblokir nomor meteran pelanggan tersebut akibat terlambat membayar tagihan sebagaimana sesuai permintaan penagihan dalam lembar kertas penagihan yang diterima DJS.

Menghindari pemadaman listrik akibat diblokirnya nomor meteran, DJS melalui salah seorang keluarganya melakukan pembayaran register berserta denda seusai ketentuan yang diminta pihak PLN.

Namun demikian, DJS mengaku sebagai pelanggan tidak puas dengan sikap PLN yang lebih cepat melakukan pemblokiran daripada memperbaiki meteran yang bermasalah. Diduga ada konspirasi pembiaran terhadap meteran listrik pelanggan tertentu yang bermasalah agar dimintai penagihan dengan jumlah tertentu.(Jef)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *