BERITA UTAMAMIMIKA

Bisnis Cakbor Terancam Tutup, Disperindag Mimika Resmi Larang Penjualan Pakaian Bekas

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
12
×

Bisnis Cakbor Terancam Tutup, Disperindag Mimika Resmi Larang Penjualan Pakaian Bekas

Share this article
080fe04e f980 4dfd b5f8 9e8c6e2afa9d
Kepala Disperindag Kabupaten Mimika, Petrus Pali Ambaa

Timika, fajarpapua.com – Bisnis pakaian impor bekas atau biasa disebut cakar bongkar (Cakbor) di Kota Timika nampaknya terancam tutup.

Hal ini setelah Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika melarang perdagangan pakaian bekas.

ads

“Pemberitahuan kepada para pedagang-pedagang untuk tidak menjual pakaian bekas akan segera kita lakukan,” ujar Kepala Disperindag Kabupaten Mimika Petrus Pali Ambaa, Senin (27/3).

Dikatakan untuk merealisasikan penghentian perdagangan pakaian bekas atau Cakbor ini tidak bisa dilakukan serta merta, tetapi akan dilakukan bertahap.

Ia menggambarkan guna menghentikan perdagangan pakaian bekas di Kabupaten Mimika, pihaknya akan melakukan skema seperti saat menormalkan pelayanan pendistribusian BBM yaitu memutus distribusi dari hulunya.

“Saya gambarkan seperti kemarin saat pelayanan distribusi BBM ketika di stop dari hulunya maka otomatis yang dibawah akan berhenti sendiri. Kita sebagai pemerintah daerah punya kewajiban untuk melakukan hal tersebut,” kata Petrus.

Dikatakan Petrus, langkah pertama yang akan dilakukan pihaknya adalah akan memberitahukan surat himbauan serta sosialisasi terlebih dahulu kepada para pedagang terkait pelarangan penjualan pakaian bekas.

“Kita memberikan himbauan dan sosialisasi kepada pedagang pakaian bekas terlebih dahulu,” katanya.

“Sementara kita sosialisasi dulu hingga waktu tertentu, kalau sudah lebih dari itu tentunya kita akan ambil tindakan,” lanjutnya.

Terkait kemungkinan adanya dampak dari kebijakan tersebut seperti hilangnya mata pencaharian pedagang, Petrus mengungkapkan pedagang pakaian bekas bisa beralih profesi atau menjual produk lainnya.

“Bisa buat usaha yang lain, kan tidak hanya usaha itu untuk mencari nafkah di Mimika, kan banyak sektor untuk dia bisa kerjakan atau mencari uang untuk demi kehidupan mereka,” tuturnya.

“Namanya orang kalau sudah berusaha pasti sudah punya pengalaman melihat prospek kedepan untuk mencari uang, tidak semuanya harus difasilitasi pemerintah,” pungkasnya. (feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *