BERITA UTAMAPAPUA

Pemerintah Tidak Kompak Terkait Jumlah Korban Meninggal Kelaparan di Puncak, Menko PMK Tegaskan 6 Warga, Pj. Gubernur Bilang Hanya 1 Orang

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
9
×

Pemerintah Tidak Kompak Terkait Jumlah Korban Meninggal Kelaparan di Puncak, Menko PMK Tegaskan 6 Warga, Pj. Gubernur Bilang Hanya 1 Orang

Share this article
06cd4f26 2f3e 4722 92d7 90b38c502c52
Menko PMK, Muhadjir Effendy saat mengunjungi warga di dua distrik di Kabupaten Puncak yang mengalami bencana kelaparan. Foto: Istimewa

Jakarta, fajarpapua.com- Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana kelaparan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah hingga kini masih simpang siur.

Bagaimana tidak, data jumlah korban meninggal akibat gagal panen yang disebabkan oleh cuaca ekstrem yang melanda wilayah itu berbeda antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Terkait hal ini, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menegaskan ada enam warga di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, meninggal akibat diare yang dipicu kelaparan.

Bahkan Menko Muhadjir mengaku kesal dengan pernyataan enam warga yang meninggal dunia di Papua Tengah meninggal akibat diare.

Kenyataan di lapangan lanjutnya, diare tersebut disebabkan karena masyarakat terpaksa memakan umbi-umbian yang telah busuk dan tak ada lagi pilihan.

“Benar, meninggalnya akibat diare. Enggak ada visum dokter menyebut meninggal karena kelaparan, enggak ada. Ya, diare itu karena kelaparan,” ujar Menko Muhadjir di Jakarta, Rabu (9/8).

“Ya diare itu karena kelaparan. Saya agak marah kemarin di sana. Diplintir, masa ada ini bukan karena kelaparan, tapi diare. Iya diarenya karena lapar,” katanya. 

Sementara Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk mengklarifikasi penyebab 6 warga Kabupaten Puncak, Papua Tengah, meninggal dunia di masa kekeringan.

Ia menyatakan, hanya satu orang yang terdampak langsung dengan kondisi kekeringan dan suhu dingin ekstrem yang memicu gagal panen di wilayah itu. Satu orang warga tersebut menderita diare karena memakan makanan busuk.

“Yang berhubungan langsung dengan kondisi hari ini itu hanya satu orang. Karena diare dan dia konsumsi makanan yang sudah busuk,” kata Ribka Haluk usai rapat koordinasi (rakor) di gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat.

Ribka mengatakan, lima orang lainnya meninggal dunia karena komplikasi. Secara total, terdapat 6 orang yang meninggal di Kabupaten Puncak.

Informasi ini dia dapat setelah menerjunkan tim ke wilayah-wilayah terdampak.

“Kami dari tim di Provinsi Papua Tengah sudah turunkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah dan Kepala Dinas Sosial Papua Tengah langsung ke area,” jelasnya.

Sebelumnya juga Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut penyebab kematian 6 warg tersebut juga karena diare. (red/an)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *