Timika, fajarpapua.com – Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Mimika Korwil Salatiga dan Purworejo Jawa Tengah mempertanyakan adanya pemotongan dana bantuan operasional dan pemondokan tahun 2023 yang dilakukan Bagian SDM Setda Mimika.
Ketua Korwil IPMAMI Salatiga Lidianus Deikme kepada fajarpapua.com Minggu (20/8) malam mengatakan, hingga kini bagian SDM sama sekali tidak memberi penjelasan terkait adanya pemotongan dana tersebut.
“Alasan tidak dijelaskan kepada mahasiswa dan didasarkan dengan bukti apapun,” katanya.
Ia mengungkapkan, menindaklanjuti hal tersebut, IPMAMI Korwil Salatiga Purworejo Jawa Tengah menyampaikan pernyataan sikap yang ditujukan kepada Kabag SDM Pemda Mimika, diantaranya:
- Mulai tahun 2024 dan seterusnya tim kunjungan Pemda tidak boleh lagi melakukan monitoring ke 10 Korwil IPMAMI se Jawa Bali, karena perjalanan dinas tersebut dinilai suatu pemborosan anggaran sehingga diduga dipotong dari dana operasional dan pemondokan mahasiswa.
- Agar dana operasional dan pemondokan dikirim langsung melalui rekening ke 10 Korwil dibawah kepengurusan IPMAMI se Jawa Bali.
- Segera membahas dan memutuskan status bantuan studi diubah menjadi beasiswa.
- Segera lakukan evaluasi pembahasan hasil monitoring dari setiap kota studi IPMAMI se Jawa Bali.
- Agar tidak diperbolehkan menggukan sistem kekeluargaan dalam hal pengumpulan persyaratan data bantuan studi pada tahun berikutnya dan seterusnya.
- BPA, Senioritas dan seluruh panitia penyelenggara Natal serta seminar IPMAMI se Jawa Bali 2023-2024 meminta untuk segera menjawab proposal bantuan Natal yang sudah diberikan sejak 4 Juli 2023 lalu.
“Apabila pernyataan sikap kami ini tidak direalisasukan maka kami IPMAMI Korwil Salatiga Purworejo akan menahan tim kunjungan bagian SDM nanti,” ungkapnya.(ron)
