Timika, fajarpapua.com – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menegaskan upaya pembebasan Captain Phillip Mark Mehrtens, pilot Pesawat Susi Air yang disandera oleh Kelompok KST pimpinan Egianus Kogoya, pihak TNI mengedepankan Negosiasi damai.
“Kita masih terus mengupayakan negosiasi karena TNI memilih jalan damai dalam menyelesaikan semua permasalahan di Papua, termasuk dalam hal penyanderaan Pilot Philip Mark Mehrtens,” jelas Pangdam XVII Cenderawasih.
“Saya berharap tidak ada korban-korban berikutnya, baik dari pihak sipil maupun TNI Polri, karena semua permasalahan bisa diselesaikan dengan damai. Saya berharap negoisasi dari semua unsur dapat berjalan dengan baik. Semoga secepat mungkin bisa diselesaikan seperti harapan kita bersama,” tambahnya
Pernyataan Pangdam XVII Cenderawasih tersebut juga sempat disiarkan secara live disalahsatu stasiun televisi swasta di tanah air.
Namun sangat disayangkan, pasca penjelasan Pangdam XVII Cenderawasih tersebut, ada pihak-pihak yang menghembuskan isu adanya kompensasi sebesar Rp 20 miliar dalam dalam upaya pembebasan Pilot Susi Air tersebut.
Muncul nya Isu tersebut menimbulkan kegaduhan dan akan berdampak menghambat upaya pembebasan sandera secara damai
Tak hanya itu, bahkan narasi isu-isu dan pemberitaan hoax tersebut dengan menempatkan foto Pangdam XVI Cenderawasih dengan narasi ada uang tebusan sebesar Rp 20 miliar.
Terkait isu tersebut, Pangdam XVII Cenderawasih mengatakan tidak pernah dan menegaskan tidak benar pihaknya menyatakan ada kompensasi dalam proses penyelesaian pelepasan Pilot Susi Air.
“Dengan adanya isu-isu seperti itu, bahkan adanya penyebaran berita Hoax adanya uang tebusan, bisa jadi dihembuskan dengan sengaja oleh pihak-pihak yang tidak ingin terciptanya kedamaian di Papua, khususnya menghambat pembebasan Pilot Susi Air,” terangnya.(ron)