Timika, fajarpapua.com- Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah mencatat selama Tahun 2023 terjadi 20 kecelakaan pelayaran di Kabupaten Mimika.
Dari jumlah tersebut, transportasi air dengan menggunakan perahu ketinting terdata tertinggi mengalami kecelakaan.
Kepala Kantor SAR Timika George M Randang mengatakan dalam kurun waktu satu tahun pada 2023 pihaknya telah menangani 20 laporan kasus kecelakaan pelayaran.
“Dari 20 kasus kecelakaan pelayaran yang kami tangani selama 2023, yang paling banyak mengalami insiden yakni kapal atau perahu ketinting,” ujarnya.
“Kami imbau bagi masyarakat Kabupaten Mimika yang akan melakukan pelayaran menggunakan kapal atau perahu kecil jenis ketinting maupun boat untuk memantau cuaca terlebih dahulu,” tambahnya.
Ia menjelaskan jika warga akan melakukan pelayaran lintas kampung atau distik, sebaiknya tidak dipaksakan saat cuaca tidak mendukung atau buruk.
Dia mengimbau masyarakat yang terpaksa harus berlayar menggunakan perahu ketinting sebaiknya menyiapkan peralatan keselamatan dan kelengkapan navigasi yang baik.
“Masyarakat wajib menggunakan alat keselamatan dan sistem navigasi saat akan berlayar dan yang terpenting yakni harus memahami sistem kerjanya agar ketika terjadi masalah dapat melakukan tindakan keselamatan,” ujarnya.
Pihaknya selalu memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan perjalanan menyeberangi lautan menggunakan perahu ketinting saat cuaca buruk.
Akan tetapi, kata dia, terkadang masyarakat melakukan pelayaran yang berisiko.
“Kami melarang masyarakat tetapi tetap saja mereka melakukan pelayaran menggunakan perahu ketinting dan saat angin kencang dan gelombang tinggi maka perahu terbalik di laut,” katanya. (red)