BERITA UTAMAMIMIKA

1.848 Ekor Babi Mati Akibat Virus ASF, Pengusaha Ekspedisi di Timika Terima Sosialisasi Larangan Lalulintas Hewan Babi

244
×

1.848 Ekor Babi Mati Akibat Virus ASF, Pengusaha Ekspedisi di Timika Terima Sosialisasi Larangan Lalulintas Hewan Babi

Share this article
IMG 20240304 WA0002
Sosialisasi yang dilakukan ke beberapa pihak ekspedisi

Timika, fajarpapua.com – Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF), hingga pekan kemarin sudah menimbulkan kematian ribuan ekor hewan babi di Kabupaten Mimika.

Virus ASF yang menyebar sejak Januari lalu hingga 22 Februari 2024 lalu sudah menyebabkan sedikitnya 1.848 ekor hewan babi milik warga mati.

Menyikapi hal ini, Balai Karantina Papua Tengah terus menggalakkan sosialisasi pelarangan pemasukan dan pengeluaran hewan babi beserta produk turunannya.

Sosialisasi diberikan kepada para pengguna jasa khususnya pengusaha ekspedisi yang sering melakukan pengiriman barang antar daerah.

Pelarang lalu lintas hewan babi dan produknya ini dilakukan untuk mencegah meluasnya serangan virus ASF di daerah lainnya.

“Lalu lintas hewan babi dari dan ke Kabupaten Mimika dilarang dalam rangka menekan penyebaran virus ASF,” Kepala Balai BKHIT Papua Tengah, Ferdi dalam keterangannya.

Ia menjelaskan virus ASF mulai menyerang ternak babi milik warga pada Januari 2024. Jumlah babi yang mati tercatat sebanyak 1.848 Ekor per 22 Februari 2024.

Sementara Ketua Tim Karantina Hewan, drh. Ardhiana Nur Suryani mengatakan sosialisasi Surat Edaran Kabupaten Mimika, Nomor : 500.7.2.4/006/2024, ini diharapkan mampu memberikan pemahaman bagi pelaku usaha ekspedisi supaya mematuhi aturan terkait pelarangan mendatangkan maupun mengeluarkan babi serta produk turunannya dari atau ke Kabupaten Mimika.

“Sementara untuk tingkat peternak babi, sosialisasi dan edukasi menjadi tanggung jawab dari pemerintah kabupaten melalui dinas terkait,” pungkasnya.

Sosialisasi dilakukan ke beberapa pihak ekspedisi diantaranya Lion Parcel, J&T, JNE, PCP Express dan PT. Nur Sejahtera Angkasa. ( mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *