BERITA UTAMAMIMIKA

Dua Hari Dibuka, Pembeli Daging Babi di Pasar Sentral Timika Masih Sepi

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
2109
×

Dua Hari Dibuka, Pembeli Daging Babi di Pasar Sentral Timika Masih Sepi

Share this article
IMG 20240312 WA0024
Tampak los penjualan daging babi di Pasar Sentral Timika yang sudah dibuka kembali oleh Dinas Peternaka mulai kemarin

ads

Timika, fajarpapua.com – Lapak penjualan daging babi di Pasar Sentral Timika yang sempat ditutup sejak merebaknya virus African Swine Fever (ASF) sejak Senin (11/3) kemarin dibuka kembali.

Sayangnya, meski sudah dua hari beroperasi penjualan daging babi masih belum normal karena masih sepi pembeli.

Salahsatu pedagang, Yohannes Lapi saat ditemui di Pasar Sentral Timika, Selasa (12/3) mengatakan, hingga hari kedua berjualan masih sepi pembeli hanya satu dua orang saja yang datang.

“Masih sepi tapi sukur satu dua orang masuk untuk membeli. Dari sembilan penjual dari kemarin hanya lima saja yang menjual kita dibuat dua kelompok,” katanya.

Menurutnya masih sepinya pembeli dikarenakan belum banyak konsumen yang mengetahui bahwa lapak penjual daging babi di Pasar Sentral Timika sudah dibuka.

Untuk itu pihaknya berharap, Dinas Petermakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika mensosialisasikan telah dibukannya penjualan daging babi tersebut.

“Kami berharap Dinas menginformasikan kepada masyarakat terkait sudah dibukanya penjualan daging babi,” harapnya

Yohanis dalam kesempatan itu mengungkapkan daging yang dijual tersebut merupakan daging yang terbebas dari virus dan telah diperiksa oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika sebelum dijual.

“Daging sudah dipreriksa dua kali, pertama sebelum dipotong diperiksa. Selanjutnya dipemotongan diperiksa lagi. Bahkan sebelum dibawa kepasar masih diperiksa lagi dan sisa jualan diperiksa lagi,” ungkapnya.

Ia menambahkan merebaknya virus ASF sangat mempengaruhi harga jual daging babi, tetapi para pedagang sepakat tetap menjual dengan harga 100 ribu perkilogram.

“Diluar Pasar Sentral Timika ada pihak yang menjual murah bahkan ada yang menjual 3 kilogram 100 ribu rupiah. Kami tetap menjual dengan harga agak mahal, tetapi kami jamin kesehatan dagingnya,” ujarnya.

Para pedagang berharap Dinas terus membantu para peternak maupun penjual daging babi bisa berkembang kembali.

“Kami sangat berharap kepada Dinas untuk terus berupaya agar kami bisa berkembang kembali, karena kehidupan kami disini,”ujarnya.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *