Timika, fajarpapua.com – Satuan Tugas Komando Operasi (Koops) Habema berhasil menewaskan tokoh penting Organisasi Papua Merdeka (OPM), Mayer Wenda alias Kuloi Wonda, yang menjabat sebagai Wakil Panglima Kodap XII/Lanny Jaya.
Penyergapan berlangsung pada Selasa (5/8) sekitar pukul 16.30 WIT di Kampung Mukoni, Distrik Mukoni, Kabupaten Lanny Jaya.
Mayer Wenda masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Papua melalui Surat Nomor: DPO/47/VIII/2016/Ditreskrimum tertanggal 9 Agustus 2016, setelah sebelumnya dilaporkan dalam LP Nomor: LP/05/VII/2014/Papua/Lanny Jaya tanggal 28 Juli 2014.
Tokoh OPM ini memiliki rekam jejak panjang dalam aksi kekerasan bersenjata, di antaranya:
27 November 2012: Terlibat pembunuhan berencana, pencurian dengan kekerasan, dan pembakaran Mapolsek Pirime, Kabupaten Lanny Jaya.
10 September 2012: Membunuh anggota Polres Tolikara dan merampas senjata api inventaris di Jalan Trans Karubaga–Wamena, Desa Milineri, Distrik Wenam, Kabupaten Tolikara.
28 Juli 2014: Menghadang patroli Polri di Jalan Indawa–Wamena, Kampung Nambume, Distrik Indawa, Kabupaten Lanny Jaya, serta terlibat dalam tindak pidana pencurian dengan kekerasan di jalur antara Distrik Indawa dan Pirime.
Setelah sempat menghilang, Mayer Wenda kembali muncul pada 2014 dan memperkuat sayap bersenjata OPM dengan posisi strategis sebagai Wakil Panglima Kodap XII/Lanny Jaya.
Dalam operasi penyergapan, Mayer Wenda bersama rekannya melakukan perlawanan bersenjata sehingga aparat mengambil tindakan tegas dan terukur. Mayer Wenda tewas di lokasi bersama satu orang lainnya yang diduga adiknya, Dani Wenda.
Kedua jenazah dibawa ke RSUD Wamena untuk proses lebih lanjut setelah dilakukan koordinasi dengan pihak terkait.
Barang bukti yang diamankan meliputi:
1 pucuk senjata revolver beserta 24 butir amunisi
2 KTP atas nama Dani Wenda dan Pemina Wenda
1 unit HP Vivo dan 1 unit HP Oppo
Uang tunai Rp65.000
1 buah noken
Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto menegaskan, tindakan tegas ini dilakukan sesuai prosedur hukum dan hanya terhadap pihak yang melakukan perlawanan atau mengancam keselamatan masyarakat maupun aparat.
“Keamanan masyarakat Papua adalah prioritas kami. Setiap ancaman akan ditindak tegas demi menjaga kedamaian dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.
Keberhasilan ini menjadi komitmen Koops Habema untuk menciptakan keamanan dan ketertiban, khususnya menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80. (ron)