Timika, fajarpapua.com – Upaya pengurangan sampah plastik di Kota Timika kembali digencarkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Melalui program kampanye dan sosialisasi, DLH mengajak seluruh elemen masyarakat bersama-sama menjaga kebersihan kota agar tetap sehat dan nyaman dihuni.
Kepala Seksi Kerusakan Lingkungan DLH Mimika, Algerto Reno Asmuruf menjelaskan Mimika adalah rumah bersama yang harus dijaga. Karena itu, pengelolaan sampah harus dimulai dari kebiasaan sederhana ditingkat keluarga maupun lingkungan.
“Kita ingin Timika tetap bersih, sehat, dan indah. Ini rumah kita, jadi mari menjaga mulai dari diri sendiri. DLH sudah menjalankan program pengurangan sampah sejak kemarin, termasuk gerakan pembatasan penggunaan plastik dan pengenalan aplikasi bank sampah,” ungkapnya, Jumat (5/12)
Algerto berharap masyarakat mulai menerapkan pemilahan sampah dari rumah, karena sampah yang dipilah dapat diolah kembali dan memiliki nilai guna. Ia juga mendorong masyarakat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai seperti botol air kemasan dan kantong plastik.
“Kami ajak masyarakat mengganti botol plastik dengan tumbler, makanan kemasan sekali pakai diganti wadah yang dapat digunakan kembali. Prinsip 3R—reduce, reuse, recycle—harus menjadi kebiasaan bersama,” ujarnya.
Pelaku Usaha: Masyarakat Perlu Lebih Sadar
Dukungan terhadap langkah DLH juga datang dari pelaku usaha. Daniel, Manager JCO Timika, mengungkapkan pihaknya telah membatasi penggunaan plastik dan mengganti dengan kemasan yang dapat digunakan kembali.
“Penggunaan plastik di Timika sudah sangat banyak. Kami berharap masyarakat semakin sadar tentang dampaknya. Pelaku usaha dan pemerintah perlu bekerjasama memantau titik-titik rawan penumpukan sampah,” katanya.
Sementara itu, Federika Kainama, guru SMA Negeri 2 Timika menilai sosialisasi pengurangan sampah plastik sangat bermanfaat. Ia memastikan program itu akan diikuti dengan langkah nyata di sekolah.
“Setelah mengikuti sosialisasi ini, kami akan kembali ke sekolah dan meneruskannya kepada siswa. Penggunaan plastik seperti bungkus makanan dan botol sekali pakai perlu dikurangi. Kami akan evaluasi secara bertahap di lingkungan sekolah,” jelasnya.
Menurut Federika, sekolah adalah salah satu tempat yang menghasilkan banyak sampah harian. Sehingga edukasi kepada pelajar sangat penting demi menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
Melalui kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, dan sekolah, diharapkan gerakan pengurangan sampah plastik di Mimika dapat berjalan lebih efektif. DLH Mimika menargetkan kebiasaan baru masyarakat untuk mengurangi plastik sekali pakai dapat memberi dampak signifikan terhadap kualitas lingkungan. (moa)
