Jayapura, fajarpapua.com
Ketua Tim Peduli Demokrasi Kabupaten Yahukimo Amsal minta agar para komisioner KPU dan Bawaslu ditingkat provinsi dan kabupaten di Papua bersikap profesional saat melaksanakan tugas dalam pilkada serentak 2020 di Bumi Cenderawasih.
“Kami minta agar para komisioner KPU bisa berintegritas, memiliki dedikasi, dan loyalitas dalam melaksanakan tugas sebagai penyelenggara negara, sehingga masyarakat bisa mendapatkan edukasi politik yang baik dan benar,” katanya di Kota Jayapura, Senin menanggapi beredarnya unggahan video seorang calon kepala daerah bertemu komisioner KPU Papua disalah satu kafe di Jayapura.
Menurut dia, unggahan video berdurasi 1,35 detik di media sosial Youtube cukup meresahkan, apalagi saat ini sedang proses pentahapan pilkada uji kesehatan, sehingga tingkah laku para calon kepala daerah serta para komisioner KPU dan Bawaslu sudah pasti akan menjadi pusat perhatian publik.
“Saya kira hal ini perlu diklarifikasi, Bawaslu perlu melakukan pengawasan, mengapa ada seorang calon kepala daerah bertemu dengan komisioner KPU Papua di masa pentahapan pilkada, patut kami menduga ada hal penting yang dibicarakan, hingga lupa bahwa publik memantau,” kata Amsal.
Hebert Amahoso juga dari Tim Peduli Demokrasi menambahkan bahwa pesta demokrasi di 11 kabupaten di Papua kini sedang menjadi isu utama, sehingga meminta kepada KPU dan Bawaslu harus bisa menempatkan diri sebagai penyelenggara negara yang netral dan independen, atau tidak berpihak.
“Agar tidak ada salah pemahaman di tengah warga, Bawasalu Papua juga harus bergerak cepat menelusur kasus ini, jangan sampai menjadi bola liar di tengah warga dan bisa memicu konflik,” kata Hebert.
Komisioner KPU Provinsi Papua, Zufri yang membidangi Divisi Umum dan Logistik ketika dikonfirmasi soal video unggahan tersebut menjelaskan bahwa pertemuannya dengan salah seorang calon kepala daerah di kafe ternama di Kota Jayapura adalah tidak sengaja.
“Saat itu saya sedang di mal bersama ajudan, tapi Pak Abock tanya, pak koorwil ada dimana. Saya sampaikan lagi di mal. Sehingga dia datang bertemu membahas soal NPDH Yahukimo dan logistik, ini semua sudah selesai,” katanya.
“Jadi, saya malu dengan adanya video itu. Saya minta maaf kepada warga Yahukimo agar tidak salah persepsi soal hal ini. Saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada rakyat Yahukimo, itu hanya bersifat koordinasi, itu di depan umum, ada ajudan saya dan banyak orang disitu. Yakinlah dan percaya kepada saya, bahwa saya tetap independen,” kata Zufri.