BERITA UTAMAMIMIKApinpost

RSUD Kewalahan, Wisma Atlet di Mimika “Diubah” Jadi Rumah Sakit Darurat

pngtree vector tick icon png image 1025736
6
×

RSUD Kewalahan, Wisma Atlet di Mimika “Diubah” Jadi Rumah Sakit Darurat

Share this article
Covid 19 Mimika
Wisma atlet yang menjadi shelter isolasi pasien covid 19 di Kabupaten Mimika

Timika, fajarpapua.com
Kepala Dinas (Dinkes) Kesehatan Kabupaten Mimika, Raynold Ubra mengatakan wisma atlet akan didesign menjadi rumah sakit darurat untuk merawat pasien Covid 19 yang hingga kini masih terkonsentrasi di RSUD Mimika.

Klik iklan untuk info lebih lanjut

“Kemarin saya pergi cek pekerjaan sudah selesai, tinggal listrik, air bersih. Dinas Pemukiman sudah kerjakan secara baik tinggal Dinkes setup tempatnya. Saya tunggu kepastian dananya dalam APBD Perubahan 2020 ada dulu baru kami mulai design layaknya rumah sakit. Ini hanya untuk rawat pasien Covid 19 saja,” kata Raynold usai mengikuti rapat perubahan anggaran APBD TA 2020 di kantor DPRD Mimika, Rabu (14/10).

Soal dana insentif petugas, kata dia, sudah ada dari APBN. Hanya saja Dinkes harus pastikan dalam perubahan yang sedang dibahas apakah ada anggaran atau tidak.

“Bila ada refocusing untuk Covid akan digunakan untuk penanganan Covid 19. Saat ini saja di Timika masih ada 3.000 kasus Covid yang harus petugas kejar sampai dapat. Jika dana tersedia, maka petugas akan dikerahkan untuk mencari dan menemukan yang 3.000 tadi,” ungkapnya.

Dijelaskan, pasien yang tidak berisiko tinggi yang ada rawat di RSUD dapat dipindahkan ke RS darurat. Pasien masih butuhkan perawatan serius petugas medis di lantai satu dan yang sudah ringan dipindahkan ke lantai 2.

“RS darurat bisa ditempatkan 40 tempat tidur. Untuk petugas Dinkes sudah siapkan, setelah set up habis mau operasional, baru dinkes tempatkan petugas,” paparnya.

Kata dia, untuk kebutuhan itu, harus ada pengadaan obat-obatan, peralatan medis dan fasilitas pendukung lainnya.

Dengan mulai aktifnya RS darurat diharapkan bisa mengurangi pelayanan di RSUD Mimika yang saat ini pasiennya membludak.

“RSUD kewalahan karena kekurangan tenaga, peralatan, termasuk obat-obatan,” tambahnya.

Reynold menjelaskan, tiap hari ada saja orang yang terpapar. Terhitung Rabu (14/10) ada dua orang meninggal, dan Rabu sore baru selesai penguburan.

Pasien rata-rata berumur 50 tahun ke atas dengan penyakit bawaan.

Ia memastikan Covid 19 bisa turun tahun 2022, karena orang Indonesia sangat tidak disiplin dalam hidup, dan menganggap remeh penyakit tersebut.

“Bahkan ada orang yang hingga hari ini masih tidak percaya adanya Covid. Penyakit ini memang ada karena sudah melanda dunia, yang diharapkan agar masyarakat Mimika biasakan mengenakan masker, rajin cuci tangan dan jaga jarak. Displin yang utama itu saja,” tukasnya.(tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *