Timika, fajarpapua.com – Jumlah pasien sembuh COVID-19 di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua pada Senin (19/10) bertambah 30 orang, sehingga secara keseluruhan mencapai 1.549 orang dari total 2.233 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra di Timika, Senin (19/10), mengatakan pasien sembuh terbanyak dilaporkan berasal dari Distrik Mimika Baru 19 orang, diikuti tujuh orang dari Distrik Kuala Kencana, dua orang dari Distrik Mimika Timur Jauh dan Distrik Tembagapura serta Wania masing-masing satu orang.
Hingga saat ini masih terus terjadi penularan COVID-19 di Mimika dengan adanya temuan kasus baru terkonfirmasi positif 32 orang.
“Untuk kasus baru yang dilaporkan hari ini terbanyak dari Distrik Mimika Baru yaitu 11 kasus, diikuti Distrik Tembagapura sembilan kasus, Distrik Kuala Kencana enam kasus, Distrik Wania lima kasus, dan Distrik Mimika Timur Jauh satu kasus,” kata dia.
Saat ini terdapat 660 pasien COVID-19 di Mimika yang masih menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit, baik RSUD Mimika, RSMM Timika, RS Tembagapura, selter Wisma Atlet Mimika Sport Complex Timika, fasilitas isolasi milik PT Freeport Indonesia, baik di Tembagapura maupun di Mile 38 serta sebagian lainya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Kasus kematian akibat serangan COVID-19 di Mimika yang dilaporkan sampai saat ini 24 orang.
Saat ini terdapat empat distrik, 16 kelurahan, dan satu kampung (desa) di Mimika berstatus zona merah penularan COVID-19, sedangkan wilayah dengan status zona kuning mencakup tiga distrik, dua kelurahan, dan 10 kampung.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Mimika dr Leonard Pardede mengajak para tenaga kesehatan di wilayah itu tetap menjaga kesehatan diri, baik fisik maupun mental di tengah penanganan pasien COVID-19 yang terus meningkat di daerah itu.
“Rekan-rekan harus tetap mengikuti aturan protokol kesehatan, baik di tempat kerja, di rumah, di jalan, di tempat belanja, maupun di tempat ibadah dan tempat-tempat lainnya. Tenaga medis wajib menjadi contoh yang baik di manapun dia berada dan dalam situasi apapun itu,” katanya.
Ia juga mengajak rekan-rekan sejawatnya untuk terus menjalankan tugas sesuai kewajiban profesi dan mengutamakan keselamatan diri terlebih dahulu mengingat beban tugas dan tanggung jawab besar yang dihadapi.
“Satu orang tenaga medis bisa mengurus puluhan atau ratusan pasien, sehingga bila berkurang satu saja akan sangat memengaruhi kualitas layanan,” ujarnya.(ant/ana)