BERITA UTAMAMIMIKApinpost

DPRD Mimika Nilai Sekolah Online Tidak Efektif, Aktivitas KBM Harus Dimulai Kembali

pngtree vector tick icon png image 1025736
9
×

DPRD Mimika Nilai Sekolah Online Tidak Efektif, Aktivitas KBM Harus Dimulai Kembali

Share this article
DPRD Mimika
Anggota DPRD Mimika, Leonardus Kocu

Timika, fajarpapua.com – Keluhan orang tua murid terkait tidak efektifnya sekolah online di Kabupaten Mimika mendapat tanggapan dewan.

ads

Anggota DPRD Mimika, Leonardus Kocu meminta Pemda Mimika mengevaluasi kembali kebijakan tersebut. Alasannya, pemerintah sudah mempunyai standard of procedural (SOP) aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) ditengah pandemi covid 19.

“Sudah tidak ada alasan lagi untuk tidak dibuka. Mereka generasi emas yang harus dipersiapkan secara baik. Kalau dibiarkan seperti, Mimika kehilangan generasi potensial,” ungkap Leonardus diwawancarai Fajar Papua, Kamis (13/11).

Dia mengemukakan, ada sejumlah alasan mengapa sekolah online tidak efektif. Pertama, tidak terjadinya interaksi antara guru dan murid yang menyebabkan murid kesulitan dalam memahami materi pelajaran.

Kedua, mahalnya biaya internet dan SPP yang ditanggung orang tua murid. Meskipun guru tidak mengajar namun orang tua murid dibebani uang sekolah dan biaya internet untuk sekolah online.

Ketiga, ujian online yang saat ini dilakukan hanya formalitas yang tidak memberi nilai lebih untuk anak. “Faktanya orang tua yang kerjakan soal, kebanyakan anak didik mengeluh tidak mengerti karena tidak ada tanya jawab sebagaimana tatap muka langsung. Walau tidak mengerti mereka dipaksa ujian, akhirnya malah orang tua yang kerjakan, ini tidak objektif,” tuturnya.

Leonardus menyatakan, awal 2021 aktivitas KBM harus sudah dilaksanakan. Saat ini pemerintah perlu mencoba pembukaan satu dua sekolah sebagai langkah awal sebelum KBM penuh.

“Kan dalam kota ada yang zona kuning, zona hijau, KBM di wilayah-wilayah ini mesti sudah dibuka. Lalu di pesisir dan pedalaman sekolah-sekolah bisa dibuka karena mereka masih zona hijau,” harapnya.

Proses belajar dari rumah atau yang lebih dikenal dengan belajar online yang telah berlangsung selama hampir satu tahun ajaran ini mulai dikeluhkan orang tua murid.

“Belajar online belum mampu meningkatkan kemampuan siswa, karena pada umumnya guru mata pelajaran hanya memberikan tugas ke siswa tanpa menjelaskan materi pembelajaran,” ujar Ibu Dewi, salah satu orang tua siswa SD Koperapoka kepada Fajar Papua, Rabu (11/11).

Ia juga mempertanyakan, Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika yang hingga kini belum membuka sekolah, padahal tempat hiburan seperti bar, karaoke, bilyard bahkan tempat penjualan minuman keras sudah dibuka.

“Seharusnya dinas sudah mengambil langkah untuk membuka sekolah sehingga anak didik bisa bertatap muka dan menerima haknya sebagai siswa,” jelasnya.

Protes belum dibukanya sekolah ini ternyata juga ramai dibahas di media sosial oleh warga RT Timika sejak beberapa hari terakhir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *