Bogor, Fajarpapua.com – Belum tuntas program penanganan Covid-19 sudah dilaporkan gejala baru Covid-19 delirium pada lansia yang terindikasi saat melakukan observasi terhadap pasien positif terinfeksi Covid-19.
Delirium merupakan suatu gejala yang umum terjadi terutama pada lansia, gejala atau tanda-tanda nya seperti memiliki kesulitan untuk fokus terhadap suatu hal, tampak sering melamun dan kecenderungan untuk pikun.
Seperti layaknya manusia pada usia senja, sifat-sifat tersebut juga disertai dengan tingkat halusinasi yang bertambah dan lebih mudah tersinggung bahkan hingga perubahan mood yang mengalami perubahan secara drastis atau mendadak.
Penelitian Delirium Sebagai Gejala Corona
Pada akhir November dipastikan melalui penelitian dan pengamatan telah menunjukkan bahwa Delirium yang bisa menjadi indikator atau gejala awal dari infeksi Covid-19 biasanya disertakan dengan demam.
Delirium sendiri adalah suatu gangguan yang cukup serius terhadap kemampuan mental yang menjadikan penderitanya mengalami kebingungan yang cukup parah dan berkurangnya tingkat kesadaran terhadap lingkungan sekitar.
Penelitian ini dilakukan oleh Universitas Oberta de Catalunya ( UOC ) di Spanyol yang di umumkan melalui Journal of Clinical Immunology and Immunotherapy.
Menurut UOC Delirium adalah tingkat kebingungan yang dialami seseorang yang cukup mengkhawatirkan karena membuat penderitanya tidak merasakan terhubung dengan dunia nyata dan seolah masih di dalam mimpi.
Seiring dengan gejala umum yaitu hilangnya indra perasa dan penciuman yang disertai sakit kepala beberapa hari sebelum mengalami batuk dan sulit bernafas pada beberapa pasien Covid-19 ternyata mengalami fase delirium.
Pada penelitian lainnya di JAMA Network Open/Emergency Medicine telah menunjukkan bahwa lansia yang sudah terinfeksi positif Covid-19 yang berada di UGD sering juga alami Delirium dan tidak menunjukkan gejala utama dari virus corana yaitu batuk dan demam.
Gejala Baru Covid-19 Delirium dan Kewaspadaan Gangguan Syaraf
Sejak virus corona atau Covid-19 ditemukan di China tepatnya di Wuhan pada bulan Desember tahun lalu ( 2019 ). Sejumlah ahli bidang virus dan bidang kesehatan lainnya terus berusaha menyelidiki lebih detail tentang virus corona ini.
Yang dilakukan tidak hanya terbatas kepada asal virus melainkan penyebab dasar, sumber, dan pengobatan serta melakukan pengelompokan terhadap gejala-gejala yang bisa menjadi indikator seseorang terserang virus corona ini.
Salah satu yang mengejutkan adalah dengan didapati Delirium dan efek corona atau Covid-19 ini yang melakukan serangan terhadap otak sebagai pusat dari seluruh sistem syaraf yang ada di dalam tubuh.
Setelah melakukan beberapa penelitian yang berkelanjutan akhirnya disimpulkan bahwa virus corona atau Covid-19 ini memiliki kemampuan mempengaruhi sistem syaraf pusat yang berujung pada perubahan neurokognitif yang berupa sakit kepala termasuk di dalamnya delirium.
Gejala Baru Covid-19 pada Lansia
Delirium diduga besar kemungkinannya adalah hasil dari peradangan sistemik organ dan kondisi hipoksa, hal ini juga menyebabkan sistem jaringan saraf menjadi meradang.