Dia mengakui cuaca buruk dan hujan pada sore hari mengganggu jadwal penerbangan. Karena cuaca buruk, helikopter dari Sentani Jayapura tujuan Timika terpaksa mendarat darurat di Nimbokrang.
Dijelaskan, hujan lebat pekan lalu, masih terpengaruh fenomena La Nina yang menimpa daerah di Indonesia.
“Akhir tahun 2020 lalu La Nina masih di bagian barat, dan Papua mulai dengan pertengahan Januari hingga Februari ini. Hujan lebat, hingga banjir karena La Nina yang kuat. Jika terjadi angin kencang itu adalah angin sibi angina kolominimbus, itu karena cuaca dari La Nina tersebut. Masa berlaku sejak Desember 2020 mulai dari barat, lalu bergerak ke timur. La Nina masih berlangsung awal Februari ini,” ungkapnya.
Soal cuaca di laut, jelas dia, jika di darat cuaca ekstrim dan hujan lebat pasti laut akan bergelombang.
Saat ini gelombang laut sesuai data yang dikirim Balai V BMKG Jayapura, tinggi gelombang 1,5 hingga 2,5 meter.
BMG memperingati kapal nelayan untuk berhati-hati dengan kondisi gelombang 2,5 laut.
“Kami ingatkan warga Timika yang ikut jalur laut harus hati-hati,” paparnya.(mar)