Merauke, fajarpapua.com – Hujan yang mengguyur deras semalam suntuk dari pukul 23.00 WIT hingga pagi hari, Jumat (19/3), menyebabkan beberapa titik wilayah di kota Merauke dikepung banjir. Air yang menggenangi pekarangan dan beberapa pemukiman rumah warga, membuat warga kesulitan untuk beraktivitas di pagi harinya.
Pantauan fajarpapua.com, beberapa wilayah di kota Merauke, banjir memang mengepung kompleks pemukiman rumah warga, gang hingga ke jalan utama dengan air setinggi betis hingga lutut
Salah titik di kota Merauke yang menjadi langganan banjir setiap musim hujan adalah di Gang Papua 1 dan 2, Jalan Ternate, Kelurahan Seringgu Jaya, Distrik Merauke. Di tempat ini, genangan air masuk hingga ke rumah-rumah warga. Warga harus berjibaku dengan kondisi ini, agar perabot rumah tangga tak terendam air.
Salah seorang warga yang tinggal di Gang Papua 1, Jalan Ternate, Mujani mengaku banjir memang sudah menjadi tamu langganan yang mengunjungi mereka setiap musim hujan. Hal itu menurutnya, karena ketiadaan drainase di kompleks itu sehingga tidak bisa mengalir kemana-kemana.
“Di sini sudah tidak heran lagi, pak, kalau setiap musim hujan banjir. Hujan sedikit saja pasti air tergenang. Karena kita di sini belum ada selokan. Waktu itu, Pak RT juga dulu pernah bilang, katanya mau bikin saluran. Paling tidak, kalau ada saluran seperti di Jalan Ternate itu, ya tidak seperti ini. Setidaknya, air bisa mengalir ke gorong-gorong seperti di Kaliweda. Paling ini bikin parit kecil untuk tembus ke jalan Ternate,” tutur Mujani kepada media ini.
Dia mengharapkan ada kepedulian dari pemerintah setempat untuk membangun drainase atau selokan di Gang Papua dan di tempat lain di kota Merauke yang tergolong rawan banjir, sehingga warga tidak kesulitan beraktivitas setiap musim hujan tiba. Hal ini juga didukung partisipasi warga untuk pembangunan drainase itu.
“Di sini termasuk RT 02 dan 03, Kelurahan Seringgu Jaya yang terdampak banjir. Kalau hujan sudah 2 jam pasti banjir. Masalahnya, air gak ngalir tinggal ngumpul aja di sini. Kalau hujan gak pernah kering, begitu surut sedikit ditambah hujan lagi, ya, banjir lagi. Dari tahun ke tahun ya, begitu saja. Sudah ada lima tahun, ya banjir begini terus,” keluhnya.