Timika, fajarpapua.com – Penarikan guru PNS dari sekolah swasta yang merupakan kebijakan tidak populis Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Jenny O Usmany, menyisahkan berbagai persoalan yang tidak terpecahkan.
Selain sekolah swasta terutama YPPK yang menjadi ujung tombak Pemda Mimika mendidik warga pesisir dan pedalaman kekurangan tenaga guru (sementara sekolah negeri malah kelebihan), yang tidak kalah rumit para guru PNS yang ditarik dari sekolah swasta enggan meninggalkan rumah yayasan dan wilayah yang mereka tempati.
Persoalan itu terungkap dari keluhan guru SD YPPK St. Linus Ipaya yang disampaikan Ketua YPPK, John Giyai.
Kepada fajarpapua.com, Kamis malam, John mengatakan kondisi persekolahan di SD YPPK St Linus Ipaya tepatnya di Distrik Amar kampung Paripi (Ipaya) mengalami kendala dimana sekolah tempat mereka mengajar dihalangi beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dikemukakan, tiga guru PNS yang sudah dipindahkan sejak Juli 2020 ke sekolah lain tidak mau keluar dari perumahan sekolah milik YPPK. Selain itu, ketiga guru enggan meninggalkan Ipaya. Hal ini kontras dengan upaya Pemda Mimika menertibkan guru yang enggan bertugas.
“Ini sangat menghambat proses belajar mengajar kami. Mengingat guru kami yang baru bukan berasal dari kampung Ipaya sehingga mereka harus menempati perumahan guru tersebut tapi sampai saat ini kesadaran dari para guru PNS (inisialnya Yl, MS, HP dan yang masih mondar mandir lagi) ini entah kemana. Mereka tidak mau tinggalkan rumah yayasan,” ungkapnya.