Timika, fajarpapua.com – Babinsa Koramil Kuala Kencana sekaligus Pengelola Wisata Alam Kali Waga-waga, Panius Kogoya, menyayangkan tragedi kematian siswa kelas 6 SD pada Selasa (20/7) di kali Waga-waga, Kuala Kencana, Timika.
Dikatakan, kematian Deni Samudra siswa yang masih berusia 11 tahun itu disebabkan kelalaian orang tuanya sendiri. Pasalnya di lokasi kali Waga-waga sudah tersedia pemandian untuk anak-anak dan untuk orang dewasa.
“Sebenarnya ini kelalaian orang tuanya sendiri, tetapi namanya saja musibah datang kapan saja, kita berikan doa yang terbaik untuk almarhum dan keluarganya diberi ketabahan,” katanya.
Dijelaskan Panius, wisata pemandian kali Waga-waga juga telah tersedia pelampung bagi anak yang tidak bisa berenang. Saat kejadian korban tidak memakai pelampung tersebut sehingga tenggelam setelah terbawa arus air hingga ke pemandian dewasa.
“Ini bukan kali Waga-waga berbeda dengan kali Mayon. Di Waga-waga kita sudah sediakan pemandian anak dengan pemandian dewasa, ada juga pelampung untuk anak-anak, disana kan sungai kemungkinan arus air deras,” jelasnya.
Dia berharap masyarakat yang hendak berkunjung ke kali Waga-waga yang membawa anak kecil selalu diawasi. Karena pengawasan dari wisata kali Waga-waga tidak sepenuhnya menjamin.
“Kita ada pengawasan tapi sepenuhnya dari orang tua, fasilitas keselamatan disana lengkap, ada papan informasi mana yang boleh dan mana yang tidak boleh,” ungkap Panius.
Selanjutnya, sebagai rasa peduli terhadap korban, Panius Kogoya selaku pengelola wisata kali Waga-waga memberikan bantuan berupa paket sembako termasuk dua karung beras dan uang tunai kepada orang tua korban pada Kamis (22/7).
Paket sembako diterima langsung kedua orang tua korban yaitu Asri (38) dan Ibu Zamnah (33) di kediaman Jl. Nuri belakang Hotel Serayu.
“Saya selaku pengelola kali Waga-waga penuh rasa duka sehingga tetap berjanggung jawab sepenuhnya atas peristiwa yang terjadi. Kami evaluasi kembali apa kekurangan dari wisata ini,” kata Panius.
Sedangkan orang tua korban, Asri sangat berterimakasih atas bantuan yang diberikan. Dirinya berharap kejadian yang menimpa anaknya menjadi pembelajaran bagi orang tua lainnya agar tidak lalai mengawasi buah hati mereka.
“Almarhum anak saya sudah dimakamkan kemarin Rabu (21/7) pukul 10.00 WIT, kami tidak mengharapkan apapun atas bantuan ini, semua ini sebagai pembelajaran bagi masyarakat lain,” pungkasnya. (rul)