BERITA UTAMAMIMIKA

Tersisa 20.000 Dosis Lagi, Mimika Bisa Hapus PPKM, Kapolres : Mumpung Gratis, Nanti Vaksin Bayar Rp 1 Juta

cropped cnthijau.png
7
×

Tersisa 20.000 Dosis Lagi, Mimika Bisa Hapus PPKM, Kapolres : Mumpung Gratis, Nanti Vaksin Bayar Rp 1 Juta

Share this article
Kapolres Mimika AKBP Era IGG Adhinata
Kapolres Mimika AKBP Era IGG Adhinata

Timika, fajarpapua.com – Fakta bahaya Covid-19 di Kabupaten Mimika sudah terlihat nyata. Salah satu hal yang bisa mencegahnya yakni vaksinasi. Semakin tinggi tingkat vaksinasi, maka angka kasus positif Covid-19 semakin turun.

Ads

Namun demikian, masih banyak masyarakat yang masih ragu akan manfaat vaksin. Ada yang belum paham, banyak juga masyarakat yang termakan isu hoax bahwa vaksin bahaya.

Kapolres Mimika, AKBP IGG Era Adhinata saat ditemui fajarpapua.com di ruang kerjanya, Minggu (19/9) mengatakan, TNI dan Polri telah berusaha meningkatkan Herd Immunity masyarakat Kabupaten Mimika. Dengan adanya herd immunity masyarakat dapat tercegah dari kematian akibat Covid-19.

“Tentunya kita sedih ada masyarakat Timika yang meninggal karena Covid. Tapi sejak ada vaksin, sekarang kasus sudah berkurang. Pemahaman vaksin sangat penting salah satunya mencegah kematian,” katanya.

Dijelaskan Era, dengan adanya vaksin, masyarakat yang terpapar akan sembuh dalam waktu singkat.

Namun, bukan berarti setelah vaksin tidak akan terpapar. Vaksin memberikan kekebalan tubuh sehingga dijauhkan dari resiko kematian.

Adapun langkah-langkah yang sudah dilakukan TNI Polri dalam percepatan vaksinasi, mulai dari door to door hingga vaksin bonus sembako.

“Kita keluarkan sumberdaya yang ada hampir semua anggota konsentrasinya hanya untuk vaksin, semua anggota Polres Mimika dan TNI fokus di situ, semua demi masyarakat,” jelas Era.

Dia menyatakan, upaya percepatan vaksin membutuhkan bantuan dari unsur lainnya yaitu tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh intelektual yang bisa meyakinkan masyarakat arti penting vaksin.

Disisi lain, vaksin juga menjadi salah satu administrasi penting di Indonesia, lebih khusus persyaratan pelaku perjalanan dan penerbangan.

“Apalagi sebentar lagi Natal, lebaran kita harus pakai kartu vaksin untuk bepergian, sebelum nanti vaksin tidak lagi gratis,” ujar Era.

Lebih khusus lagi, kata dia, nantinya vaksin akan diberlakukan dengan adanya biaya yang harus dibayar, tidak murah, harganya bisa mencapai hampir Rp 1 juta.

“Mumpung gratis maka segera dimanfaatkan, jangan nanti kalau sudah tiba-tiba tidak gratis kita bilang kenapa harus bayar pada saat orang mulai sadar, mumpung sekarang masih ada dan Papua betul-betul diberikan jumlah vaksin yang banyak,” bebernya.

Diungkapkan Era, saat ini vaksin di Kabupaten Mimika sudah mencapai angka 97.000 dosis yang sudah disuntikkan, sehingga secara presentasenya sudah mencapai 57%.

Sedangkan target harus mencapai angka 70%. Diperkirakan sekitar 20.000 dosis yang harus disuntikkan agar bisa mencapai angka presentase tersebut.

“20 ribu masyarakat harus divaksin, kalau tidak, berarti tidak bisa nonton PON,” ungkapnya.

Era memastikan, apabila target 70% tercapai maka kegiatan masyarakat akan berjalan seperti biasa, dalam arti tidak ada lagi Pemberlakuan Pembatasan Aktifitas Masyarakat (PPKM) yang dilaksanakan dengan penurunan level bertahap.

“Saya sudah saya pastikan, khususnya pengusaha, warung-warung saya pastikan, kalau sudah 70% kita akan buka leluasa, tidak ada PPKM,” pungkasnya. (rul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *