BERITA UTAMAMIMIKA

Hak Belum Dibayar, Anggota Panitia Konferensi Sinode Kingmi XI se-Tanah Papua Palang Jalan

cropped cnthijau.png
8
×

Hak Belum Dibayar, Anggota Panitia Konferensi Sinode Kingmi XI se-Tanah Papua Palang Jalan

Share this article
Warga Melakukan Pemalangan Jalan di jln Cenderawasih Timika
Warga Melakukan Pemalangan Jalan di jln Cenderawasih Timika

Timika, fajarpapua.com – Sekelompok warga pada Rabu (17/11) sekira pukul 11.15 WIT melakukan pemalangan ruas Jalan Cenderawasih yang melintas depan Kantor Sekretariat Konferensi Sinode Kingmi XI se-Tanah Papua.

Klik iklan untuk info lebih lanjut

Aksi itu dilakukan karena hak mereka sebagai panitia yang terlibat di bidang konsumsi dan keamanan saat Konferensi Kingmi XI di Kabupaten Mimika belum dibayarkan.

Pantauan fajarpapua.com, saat melakukan aksinya masa menutup jalan dengan menggunakan ranting pohon, balok kayu dan batu-batuan.

Akibatnya, lalu lintas dari arah Kota Timika menuju SP 2 yang melalui Jalan Cenderawasih terhambat, namun jalur menuju kota tetap bisa beroperasi.

Di sela-sela pemalangan, massa meminta hak mereka agar segera dibayarkan pasalnya giat Konferensi Kingmi sudah usai berakhir.

“Disini kita minta Panitia segera membayarkan hak kami karena kegiatan sudah selesai. Kalau masih belum dibayar kita tetap palang (jalan),” ujar salahsatu peserta aksi.

Massa menilai aksi palang jalan terpaksa dilakukan karena hingga sekarang pembayaran hak mereka tidak ada kepastian.

“Intinya kami tidak mau dijanji, karena kita tanya selalu katakan besok-besok. Sementara dibidang transportasi dan yang pemilik hewan (babi) itu sudah dibayarkan, sedangkan kami sampai hari ini belum,” tegas seorang massa.

Menanggapi aksi tersebut, Panitia Konferensi Sinode Kingmi XI, Wenas Wammang menemui massa yang tengah menjalankan aksi.

Dalam kesempatan itu, Wenas menjanjikan panitia akan membayarkan hak mereka pada Kamis (18/11) sekitar pukul 08.00 WIT.

“Kita sudah janji besok (Kamis-Red) akan dibayarkan tapi kenapa hari ini ada seperti begini, ini pasti ada aktornya yang suruh palang,” ujar Wenas.

Mendengar jawaban dari Wenas, perlahan massa membubarkan tempat, bahkan pihak kepolisian dari Polres Mimika juga membantu untuk bernegosiasi agar palang di buka.

Akhirnya palang jalan kembali dibuka hingga arus lalu lintas berjalan dengan normal. (rul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *