BERITA UTAMAMIMIKA

SAR Baznas Timika Kirim Relawan, Sejumlah Komponen Galang Dana, Jenazah Korban Erupsi Semeru Mulai Ditemukan

cropped cnthijau.png
4
×

SAR Baznas Timika Kirim Relawan, Sejumlah Komponen Galang Dana, Jenazah Korban Erupsi Semeru Mulai Ditemukan

Share this article
Ustadz Umar Habib melepas mas Agung untuk berangkat membantu korban erupsi gunung Semeru
Ustadz Umar Habib melepas mas Agung untuk berangkat membantu korban erupsi gunung Semeru

Timika, fajarpapua.com – Erupsi Gunung Semeru disertai dengan guguran awan panas yang terjadi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu 4 Desember 2021 sekira pukul 15.30 WIB atau pukul 17.30 WIT menimbulkan korban yang tidak sedikit baik harta benda dan bahkan korban jiwa.

Tidak sedikit pula, ribuan warga terdampak mengungsi dan meninggalkan kediaman serta kampung mereka untuk mengungsi, bahkan diantaranya tidak membawa serta harta benda mereka sehingga dalam keadaan kekurangan.

Menyikapi hal ini SAR Baznas Kabupaten Mimika langsung mengirimkan relawan untuk bergabung dengan relawan dari berbagai daerah maupun organisasi yang telah terlebih dahulu membantu upaya penyelamatan dan pertolongan terhadap para korban maupun masyarakat terdampak.

Ketua Baznas Kabupaten Mimika, Uztads Umar Habib saat dihubungi fajarpapua.com, Minggu (5/12) mengungkapkan, dalam musibah erupsi Gunung Semeru ini pihaknya memang mengirimkan relawan sebagai bentuk kepedulian.

“Komandan SAR Baznas Timika yang langsung diberangkatkan untuk merespon musibah yang terjadi di Kabupaten Lumajang tersebut,” ujarnya.

Selain itu dari informasi yang diterima fajarpapua.com, sejumlah komponen di Kabupaten Mimika juga akan melakukan penggalangan dana sebagai bentuk empati kepada para korban musibah erupsi Gunung Semeru tersebut.

Diantaranya adalah Bantuan Ansor Serbaguna (Banser) Timika yang rencananya akan mulai menggalang dana mulai Senin hingga Selasa (6-7/12) besok.

Ketua Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mimika, Imam Mawardi Maksum membenarkan bahwa pihaknya melalui Banser Timika akan melakukan penggalangan dana terkait musibah erupsi Gunung Semeru.

“Kami telah menyampaikan surat ijin berkaitan dengan kegiatan penggalangan dana tersebut. Insya Allah akan berlangsung selama dua hari, dengan menerjunkan seluruh kekuatan untuk menggalang dana dari warga Timika,” ujarnya.

Selain Banser Timika, Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB) Kabupaten Mimika juga berencana menggalang dana bantuan bagi korban erupsi Gunung Semeru yang direncanakan berlangsung selama 3 hari.

Berdasar surat Nomor : 007/KKJB-MIMIKA/XII-2021 perihal pengajuan ijin penggalangan dana bencana yang ditandatangani oleh H. Syaikuri sebagai Ketua KKJB dan ditujukan kepada Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mimika, penggalangan dana akan dilakukan pada Selasa-Kamis (7-9/12) mendatang dengan titik sasaran Kota Timika dan sekitarnya.

12 Korban Ditemukan Tewas
Tim SAR dan relawan, pada Minggu (5/12) menemukan 11 jenazah sehingga total sudah 12 jenazah yang dievakuasi di RSUD Lumajang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Indra Wibowo, mengatakan, pada Sabtu 4 Desember 2021 malam, tim gabungan menemukan seorang warga yang dinyatakan hilang oleh keluarganya. Warga tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal.

“Pagi ini ada dua orang yang kita temukan sudah meninggal dan agak siang tadi ada sembilan jenazah yang kita evakuasi di rumah sakit umum daerah. Sehingga total 12 orang yang menjadi korban,” katanya.

Indra menerangkan, status Gunung Semeru saat ini masih Waspada Level 2. Sehingga masyarakat di lereng gunung setinggi 3.676 meter tersebut untuk tetap waspada.

“Masyarakat yang terbiasa atau sering beraktifitas di dasar aliran lahar atau daerah aliran sungai lahar Semeru untuk benar-benar mewaspadai dan selalu menyiapkan kesiapsiagaan. Karena sewaktu-sewaktu APG (awan panas guguran) masih bisa terjadi,” jelasnya.

BPBD Lumajang sendiri telah mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berada di kawasan yang berjarak 10-15 kilometer dari kawah Gunung Semeru. Radius tersebut ditetapkan agar warga aman.

“Untuk sementara sudah kita zone yang benar-benar aman memang 10 kilometer. Tapi untuk yang 7 kilometer itu juga sudah relatif aman tapi kita masih pakai zone 10 kilometer dari puncak Gunung Semeru atau aliran lahar Semeru. Ini sudah kita pastikan masyarakat sudah kita evakuasi di tempat yang aman,” ungkapnya. (mas/ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *