BERITA UTAMAPAPUA

Susah Diprediksi, Ajak Kembali Beraktifitas, Bupati Puncak Ingatkan Warga Waspadai Penembakan

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
4
×

Susah Diprediksi, Ajak Kembali Beraktifitas, Bupati Puncak Ingatkan Warga Waspadai Penembakan

Share this article
Bupati Puncak saat memantau kota Ilaga
Bupati Puncak saat memantau kota Ilaga

Ilaga, fajarpapua.com – Bupati Puncak Willem Wandik SE, M.Si mengajak warga setempat untuk kembali beraktivitas, namun tetap waspada karena aksi penembakan susah diprediksi.

Hal itu disampaikan bupati pasca gugurnya tiga prajurit TNI Satgas Satgas Yonif 408/SBH di Kampung Tigilobak, Distrik Gome, akibat kontak tembak Kelompok Separatis Teroris Papua (KST) pada Kamis (27/1/2022).

ads

“Saya mengajak warga kembali beraktivitas seperti biasa, tetapi tetap berhati-hati atau waspada,” kata Bupati William Wandik melalui Diskominfo Puncak dalam rilis yang diterima fajarpapua.com, Sabtu (292/1/2022).

Untuk mengajak warga kembali beraktivitas, Bupati Puncak bersama Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia dan Dandim 1714/PJ Letkol Inf Denny Salurerung, S. Sos memantau langsung suasana dalam kota Ilaga, sekaligus bertemu dengan warga maupun pedagang di pasar dalam rangka menghilangkan rasa trauma warga seraya mengajak masyarakat untuk kembali beraktifitas seperti biasa, meski situasi belum benar- benar kondusif.

“Sebagai pemimpin tugas kita menyampaikan agar masyarakat, pegawai beraktfitas seperti biasa, namun di satu sisi keamanan juga perlu diwaspadai, makanya saya selalu katakan tugas di wilayah rawan seperti ini, kita harus waspada,” ujarnya

Bupati Wandik juga menyampaikan penyesalan terjadinya kontak senjata  yang menyebabkan tiga anggota TNI Satgas YE 408/SBH gugur. ”Hukum alam maupun hukum Tuhan sama tidak boleh membunuh, ” katanya.

Dikemukakan, wilayah rawan konfik seperti Kabupaten Puncak sulit untuk dikatakan aman, terjadinya penembakan susah diprediksi karena kelompok bersenjata memiliki pimpinan masing-masing.

Kelompok-kelompok ini juga anggotanya ada anak-anak usia sekolah seperti SD, SMP yang sebenarnya masih mencari jati diri dan sudah memegang senjata. ‘’Anak-anak yang terbilang usia masih SMP bahkan SD ini yang susah dikendalikan, mereka inilah yang menjadi masalah dan mengancam bagi kita,’’ tambahnya.

Kata Bupati Puncak, pemerintah dan aparat keamanan sudah mengupayakan agar kondisi keamanan tetap kondusif dan pembangunan bisa berjalan, namun sejak 13 tahun menjadi kabupaten definitive jalur persuasi yang ditempuh itu sangat sulit untuk menjadikan wilayah ini aman.

‘’Sejak Kabupaten Puncak masih bergabung dengan kabupaten Puncak Jaya sampai dengan sudah mekar, kabupaten sudah usia 13 tahun, ternyata jalur persuasif susah sekali untuk menuju kabupaten Puncak yang aman,’’ jelasnya.

Bupati Puncak menyarankan agar semua warga, ASN, yang berada di wilayah Kabupaten Puncak, agar beraktifitas dengan selalu siaga.(ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *