BERITA UTAMAMIMIKA

Dinkes Mimika Gelontorkan Rp66 Miliar untuk Bangun RS Banti

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
8
×

Dinkes Mimika Gelontorkan Rp66 Miliar untuk Bangun RS Banti

Share this article
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold Ubra
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold Ubra

Timika, fajarpapua.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Papua menggelontorkan anggaran Rp66 miliar untuk membangun rumah sakit di Kampung Banti, Distrik Tembagapura.

Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra di Timika, Sabtu, mengatakan dana itu bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022 dengan rincian Rp45 miliar untuk pembangunan gedung rumah sakit dan sisanya untuk pengadaan fasilitas pendukung.

“Sekarang dalam tahap pelelangan. Diharapkan sampai akhir tahun pembangunan rumah sakit ini selesai dan siap digunakan,” katanya.

Ke depan, setelah rumah sakit itu beroperasi, katanya, masyarakat di sekitar Kampung Banti tidak perlu lagi harus dirujuk ke RS di Timika sebab semua tenaga medis, termasuk dokter, akan ditempatkan di rumah sakit itu.

Selain itu, mulai tahun ini Dinkes Mimika fokus memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang bermukim di wilayah pegunungan di Distrik Tembagapura, Hoeya, Jila, dan Alama.

Guna mendukung hal itu, Dinkes Mimika menyediakan anggaran Rp4 miliar untuk memobilisasi petugas kesehatan menggunakan pesawat terbang ke puskesmas di wilayah pegunungan.

Selama dua tahun terakhir, Dinkes Mimika membuka Pos Pelayanan Kesehatan di Kampung Banti 1.

Pos Pelayanan Kesehatan yang menggunakan rumah salah satu warga itu rutin memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang bermukim di Kampung Banti 1, Banti 2, Opitawak, dan Kimbeli.

“Sudah dua tahun kami operasikan pos pelayanan di Banti. Tenaga kesehatan di sana cukup lengkap, ada dokter, perawat, bidan, analis, bahkan tenaga kesehatan keliling,” katanya.

Beberapa tahun lalu di lokasi itu berdiri rumah sakit tipe D yang dibangun oleh PT Freeport Indonesia dan dikelola oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) yang saat ini telah berubah nama menjadi YPMAK.

Namun, bangunan rumah sakit berlantai dua yang berdampingan dengan gedung SDN-SMPN Banti itu dibakar hingga rata tanah oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Maret 2018, saat hendak menduduki perkampungan yang dekat dengan Kota Tembagapura, pusat pertambangan PT Freeport Indonesia.

Kapolsek Tembagapura AKP Ahmad Dahlan memastikan keamanan di wilayah itu semakin kondusif.

Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan agar bersama-sama menciptakan situasi kamtibmas yang terus kondusif di wilayah tersebut.(ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *