BERITA UTAMAPAPUA

Seorang Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Panti Pijat Timung Sakura Expo

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
13
×

Seorang Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Panti Pijat Timung Sakura Expo

Share this article
Polisi saat melakukan evakuasi jenazah
Polisi saat melakukan evakuasi jenazah

Jayapura, fajarpapua.com- Seorang pria asal Sentani, Kabupaten Jayapura, bernama Yoram (58) ditemukan meninggal dunia di Panti Pijat Timung Sakura tepatnya di Jalan Expo Waena Distrik Heram, Sabtu (19/3/2022).

Kejadian bermula saat korban Yoram masuk ke dalam Panti Pijat Timung Sakura untuk dipijit sekitar pukul 19.15 WIT. Sesampai di dalam, korban langsung diantarkan ke salah satu kamar untuk menerima jasa layanan pijit dari pelayan berinisial N (42).

Kapolsek Heram AKP Frangky Rumbiak mengatakan dari keterangan saksi N setelah korban didalam kamar sekira pukul 19.17 WIT saat hendak dipijit, korban tiba-tiba mengeluh merasakan panas di bagian dadanya dan langsung tak sadarkan diri.

Melihat kejadian tersebut saksi langsung melaporkannya ke pemilik Panti Pijit bernama Yolanda. Kemudian pemilik panti pijit datang bersama suaminya melihat kondisi korban.

“Korban ditemukan di dalam salah satu kamar Panti Pijat Timung Sakura dalam keadaan posisi terlentang diatas kasur tanpa menggunakan baju dan sudah tidak bernyawa,” kata Kapolsek Heram AKP Frangky Rumbiak, Minggu (20/3/2022).

Dari hasil penyelidikan oleh Kanit Reskrim Polsek Heram Ipda Rustam, S.H bersama personil saat mendatangi TKP, Korban diketahui berjenis kelamin laki-laki berusia sekitar 58 tahun bernama Yoram yang merupakan warga Sentani Kabupaten Jayapura.

AKP Frangky Rumbia menjelaskan, pada saat kejadian pemilik Panti Pijit langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Heram vie telepon. “Anggota kami langsung datang ke TKP dan menemukan korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa diatas kasur,” pungkasnya.

Ia pun menuturkan, usai melakukan pemasangan garis polisi / Police Line, pihaknya langsung menghubungi rumah sakit Bhayangkara Kotaraja untuk melakukan evakuasi jenazah korban.

“Dugaan sementara dari hasil pemeriksaan saksi di lokasi kejadian, korban meninggal dunia kemungkinan akibat serangan jantung. Namun untuk lebih memperjelas atau memastikan penyebab korban meninggal dunia, keluarga korban meminta untuk dilakukan otopsi,” imbuhnya.

Kapolsek menambahkan, dari hasil otopsi jenazah korban, dr. Jimmy Sembay, S.Pf, korban meninggal dunia akibat serangan jantung, atau dikarenakan posisi jantung membengkak hingga menyumbat aliran oksigen ke otak.

“Pihak keluarga menerima kematian korban karena sakit, bukan karena hal lain, karena ditubuh korban tidak ditemui adanya tanda-tanda kekerasan dan didukung oleh hasil otopsi yang menyatakan korban meninggal dunia karena serangan jantung,” pungkasnya.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *