BERITA UTAMAPAPUA

Kenang May Day, Ketua DPC SPSI Mimika : Pemerintah dan DPR Lahir dari Buruh Tapi Kebijakan Tidak Berpihak Pada…

81
×

Kenang May Day, Ketua DPC SPSI Mimika : Pemerintah dan DPR Lahir dari Buruh Tapi Kebijakan Tidak Berpihak Pada…

Share this article
BPJS Ketenagakerjaan bersama serikat buruh sedang menggelar diskusi.
BPJS Ketenagakerjaan bersama serikat buruh sedang menggelar diskusi.

Timika, fajarpapua.com – BPJS Ketenagakerjaan mengadakan Focus Group Discussion dengan para pekerja serikat buruh untuk kepatuhan pelaksanaan jaminan ketenagakerjaan dalam rangka hari buruh nasional (May Day) yang berlangsung di Hotel Horison Ultima, Jalan Hassanudin Timika, Jumat (20/5).

Pada kesempatan itu Ketua DPC FSP SPSI Mimika, Agus Patiung mengatakan may day merupakan hari penting bagi semua buruh dimana setiap bulan Mei buruh selalu berkumpul untuk tiga agenda.

Disebutkan, salah satunya untuk mengenang para buruh yang gugur dalam memperjuangkan nasib pekerja buruh.

“Dalam memperingati hari buruh nasional ada jeritan, tangisan dan tuntutan yang selalu kita bawa yang kita tujukan kepada pemerintah para pengusaha dan seluruh stakeholder yang ada kepentingan terhadap buruh,” ujarnya.

Dikatakan, dalam perjuangan itu ada hak-hak buruh yang belum terlindungi, baik dari segi aturan maupun kebijakan sehingga lebih banyak buruh mendapat perlakuan diskriminasi.

“Dan perlakuan yang tidak adil, bahkan aturan yang dibuat tidak berpihak pada buruh, tentu ini tantangan bagi kita semua. Harapan kami rekan-rekan seperjuangan jangan melihat dari latar belakang, tapi mari kita lihat dari kepentingan bersama, kepentingan anggota dan kepentingan para pekerja,” katanya.

Selain itu dalam rangka memperingati hari buruh ada suatu moment yakni perayaan kemenangan bahwa buruh merupakan devisa tertinggi bagi negara. Seharusnya ngara melihat itu bukan hanya dari sisi kepentingan negara dan kepentingan kapitalis.

“Dari catatan kami, pemerintah juga ada membuat kebijakan yang sangat tidak berpihak kepada buruh, ini yang sangat kami sayangkan, tetapi kami tetap rayakan kami syukuri sampai hari ini kami adalah penyumbang – penyumbang devisa, pembayar pajak terhadap negara,” terangnya.

Petinggi yang ada di Republik ini, baik itu dari Pemerintah, TNI/Polri baik yang lahir dan besar dari recehan buruh para orang tua yang dikumpulkan untuk menyekolahkan mereka sampai mereka duduk di petinggi negara sebagai pemerintah, duduk di DPR untuk membuat undang-undang, tetapi sangat disayangkan undang-undang yang dibuat mereka tidak berpihak kepada buruh.

“Untuk itu May Day itu tidak akan pernah hilang, akan selalu kita kenang, dan puji syukur pada tahun 2014 pada saat pemerintahan SBY May Day disepakati sebagai hari libur nasional, dan itu berarti kita diberikan untuk menyuarakan kepentingan buruh di setiap bulan Mei,” tutupnya. (feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *