Timika, fajarpapua.com – Sudah 10 tahun defenitif, Kampung Bulumen Distrik Jita kabupaten Mimika Papua belum tersentuh pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Fasilitas pendidikan dan kesehatan yang semestinya menjadi prioritas utama namun sampai hari ini belum tersedia di kampung tersebut.
Kepala Kampung Bulumen Distrik Jita, Thomas Jimuta mengatakan sejak kampung itu berdiri hingga hari ini sarana pendidikan dan kesehatan belum merata.
Hal itu disampaikan Tomas Jimuta fajarpapua.com di Jalan Busiri, Timika Papua, Selasa (24/5).
Dibidang kesehatan misalnya, Tomas menerangkan kesulitan air bersih, ketersediaan Puskesmas pembantu (Pustu) menjadi catatan penting.
“Dari camat ke camat sama saja. Tidak ada perubahan sama sekali,” tegas Tomas.
Kata dia, kebanyakan Kampung Bulumen, didatangi pihak-pihak yang berkepentingan seperti Pemerintah Daerah, swasta dan lain- lain. Tapi setelah mengumpulkan data tidak ditindaklanjuti dengan kegiatan pembangunan.
“Musrenbang ke Musrenbang pun sama saja. Distrik dan bapeda Bahkan DPRD itu kerja apa,” kesalnya.
Dia mencontohkan, dibidang pendidikan, anak-anak mereka hanya menunggu tenaga guru dari SD Inpres Sumapro.
Di Kampung Bulumen, nanti anak-anak diajarkan kelas 1 dan 2 SD. Itupun dalam seminggu bisa dapat pelajaran sebanyak 3 kali saja.
Thomas menjelaskan, khusus untuk siswa- siswi SD kelas 1 dan 2, mereka standby di Kampung dan menunggu pengajar atau guru kontrak dari SDI Sumapro ke Kampung untuk mengajar.
Lanjutnya, untuk kelas 3 sampai 6, mereka langsung berdomisili di Kampung Sumparo Distrik Jita karena ada bangunan sekolah disana.
Selanjutnya, untuk Pengelolaan Dana Desa, dirinya menambahkan dari penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBK) Kampung Bulumen, bidang yang menyentuh pembangun yaitu program pembangunan dengan pembangunan tailing jalan kampung, pengadaan perahu fiber dan mesin jhonson, pembuatan toilet/kamar mandi umum, pembangunan dua unit rumah tinggal serta program pembinaan dan kesejahteraan lainnya.(edy)