Timika, fajarpapua.com – Berdasar hasil uji klinis disejumlah kandang ternak, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika belum menemukan adanya hewan ternak terutama sapi yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK).
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, Drh. Sabelina Fitriani saat ditemui fajarpapua.com, Kamis (9/6) di ruang kerjanya.
“Hingga kini di Timika sendiri belum ditemukan adanya penyakit mulut dan kuku atau PMK yang sudah mewabah disejumlah daerah di Indonesia,” ujarnya.
Menurut Sabelina, indikasi itu karena berdasarkan hasil survei klinis yang dilakukan di berbagai kampung yang memiliki ternak seperti Kampung Limau Asri SP 5, Kampung Naena Muktipura SP 6, Kampung Mulya Kencana SP 7, dan Kampung Bhintuka SP 13, tidak ditemukan adanya Sapi yang terindikasi PMK.
“Hasil survei klinis kita beberapa hari lalu di beberapa kampung tidak ada yang terindikasi PMK. Ternak sapi yang berada disekuruh area sample semua dalam keadaan sehat,” ujar Sabelina.
Hal ini karena sejak dini Pemerintah Kabupaten Mimika telah melakukan antisipasi sejak terdeteksinya infeksi virus PMK pada hewan berkuku belah disejumlah wilayah di Indonesia.
Antisipasi sejak dini ini dilakukan mengingat PMK merupakan penyakit infeksi yang bersifat akut dan sangat cepat menular.
Sabelina mengungkapkan, PMK biasanya ditandai dengan adanya pembentukan lepuh dan erosi di mulut, lidah, gusi, nostril, puting, dan di kulit sekitar kuku.
Namun demikian Sabelina masyarakat tidak perlu khawatir karena meski berbahaya bagi hewan, namun PMK pada ternak tidak berdampak bagi kesehatan manusia. (feb)
