Ruteng, fajarpapua.com – Jenazah Yohanes Rungkas (26) pada Senin, 18 Juli 2022 malam tiba di kampung halamannya, di Ajang, desa Bangka Ajang, kecamatan Rahong Utara, Manggarai.
Begitu tiba, seketika tangisan anggota keluarga pecah.
Yohanes Rungkas (26) sendiri merupakan salah satu korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terjadi pada Sabtu (16/7/22) lalu di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga, Papua.
Pantauan awak media https://infopertama.com/ terlihat tangisan histeris dari anggota keluarga tampak tidak terbendung saat jenazah Yohanes Rungkas, korban penembakan KKB tersebut tiba di Kampung Ajang pada pukul 19. 39 Wita, usai mobil Ambulance milik Pemda Manggarai menjemputnya di Bandara Udara Komodo Labuan Bajo.
Salah satu kakak korban, Yosep Kawe (46) yang berhasil diwawancarai oleh sejumlah wartawan menjelaskan, dirinya pernah menyuruh Yohanes untuk pulang ke Manggarai. Namun, Yohanes menolaknya.
“Waktu itu saya bilang, adik kita pulang. Saya rindu sekali makanya saya suruh dia pulang. Dan saya bilang, adik jangan pikir uang. Saya siap tanggung uang tiket sampai di Manggarai. Namun dia bilang, kakak duluan. Saya lagi satu bulan kerja di sini. Karenanya, saya dan adik pulang duluan Pak,” kenang Yosep dengan mata berkaca-kaca.
“Dan kami sudah berada di sini sekitar satu bulan Pak. Kabar tiga hari belakangan ini membuat kami sangat kaget bahwa adik saya kena tembak di Kabupaten Nduga,” sambungnya.
Lebih lanjut, Yosep Kawe menjelaskan bahwa sebelum bekerja di Kabupaten Nduga, almarhum Yohanes bekerja di Timika.
“Baru sembilan bulan bekerja di Kabupaten Nduga Pak. Sebelumnya, almarhum bekerja di Timika sekitar enam tahun lebih. Jadi, almarhum ini lama bekerja di Timika Pak,” ungkap Josep.
Lebih jauh, saat tanyakan apakah ada firasat dari pihak keluarga sebelum mendengar kabar duka tersebut, Yosep mengungkapkan bahwa pihak keluarga tidak memiliki firasat apapun.
“Tidak ada firasat Pak,” tukasnya.
Meski demikian, Yosep mengungkapkan bahwa sebelum mendengar kabar duka tersebut, Yohanes Rungkas pernah menelpon ibunya dan menceritakan kejadian yang melukai bagian kakinya.
“Malamnya, almarhum telepon dengan mamanya dan menceritakan kejadian yang dialaminya bahwa dia mengalami luka di bagian kakinya. Lalu, mama bilang kau turun sudah. Namun, dia (Yohanes, pen) tidak mau,” ungkap Yosep.
“Dan almarhum kena tembak saat kerja. Saat di jalan pergi antar barang dari bandara,” sambungnya.
Sebelum kejadian tersebut, masih kata Yosep, almarhum Yohanes pernah mengirim uang senilai 2 juta rupiah untuk mamanya.
“Dua minggu sebelum kejadian ini, Yohanes sudah pernah kirim uang senilai 2 juta rupiah untuk mamanya,” ungkap Yosep.
Mengakhiri pembicaraannya, Yosep menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, termasuk pemerintah yang sudah ambil bagian dalam membantu pemulangan jenazah Yohanes Rungkas.
“Mewakili pihak keluarga, saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, termasuk pemerintah yang sudah ambil bagian dalam membantu pemulangan jenazah dari adik Yohanes ini hingga tiba di rumah Pak,” ungkapnya.
Informasi yang dihimpun media ini dari Yosep Kawe diketahui bahwa, Yohanes Rungkas merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara.(red)