Timika, fajarpapua.com – Para sopir angkutan umum trayek D rute Timika – Pomako menyatakan jika harga bahan bakar minyak yang saat ini mencapai Rp 9.000an per liter naik menjadi Rp10.000 perliter maka mereka akan menaikan harga tarif angkutan.
Hal itu dikemukakan beberapa sopir Mapurujaya di Terminal Penumpang Pasar Sentral, Kamis (25/8).
“Kami minta masyarakat bisa mengerti soal kenaikan harga secara umum untuk kebutuhan di Timika,” ujar Masri, salah seorang sopir kepada fajarpapua.com.
Kata dia, untuk saat ini para sopir angkutan mobil warna orange tersebut mematok harga berfariasi. Dari Timika ke Mapurujaya Rp 15.000, sampai di Cenderawasih Rp. 20.000 dan Pomako Rp 25.000. Sementara dari Timika ke pelabuhan Pomako Rp 30.000. Tarif tersebut diberlakukan sejak beberapa tahun terakhir.
“Kami minta masyarakat memahami karena kami juga harus sisihkan uang penumpang untuk beli BBM dan sparepart mobil,” paparnya.
Selain itu Masri menjelaskan, terkait penerapan aplikasi My Pertamina yang baru-baru ini disosialisasikan, seluruh sopir angkutan Trayek D sudah mendaftar melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika dibawah Seksi Sarana Prasana yang mengelola Terminal Pasar Sentral Timika.
Walau demikian, mereka mengakui jika harga BBM tembus Rp 10.000 perliter maka secara otomatis mereka akan menaikan tarif angkutan trayek D (Timika -Pomako) pulang pergi (PP).(edy)