Timika, fajarpapua.com– Masyarakat di Provinsi Papua pada Sabtu (8/10) pagi dihebohkan dengan pesan berantai yang mengabarkan tentang meninggalnya Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Meski akhirnya diketahui informasi tersebut hoaks, kabar yang beredar melalui media sosial dan pesan di aplikasi percakapan itu sangat menarik perhatian warga.
Apalagi tersebarnya informasi itu berlangsung ditengah kabar upaya jemput paksa yang akan dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Gubernur Enembe atas perkara dugaan tindak pidana korupsi yang menimpanya.
“Berita Duka Untuk Seluruh Rakyat Papua Dan Indonesia.Telah meninggal Dunia, Gubernur Papua Bapak Lukas Enembe, Di rumah Kediamannya KOYA Jayapura Papua, pada jam 06,54 Waktu Papua. Dikabarkan Bapak Lukas Enembe Meninggal Karena Komplikasi Sakit, Tekanan Darah Tinggi Dan Stroke.
Mohon diteruskan kepada seluruh rakyat Papua,” demikian bunyi pesan berantai yang berhasil didapat fajarpapua.com dari salahsatu WhatsApp Group.
Dari penelusuran fajarpapua.com, diketahui hoaks meninggalnya Gubernur Enembe ini adalah yang kedua kali terjadi.
Kejadian pertama terkait pesan berantai meninggalnya Gubernur Enembe terjadi pada Senin, 24 Mei 2021 lalu, saat yang bersangkutan menjalani perawatan di Singapura.
Saat itu Juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus menyanggah informasi menyesatkan tersebut dan menyatakan Gubernur Enembe sedang menjalani masa perawatan di salah satu rumah sakit Singapura.
“Gubernur Papua Bapak Lukas Enembe saat ini sedang menjalani perawatan dan pengobatan di Singapura. Saya mengajak agar seluruh masyarakat Papua terus mendoakan pemimpin kita agar kembali pulih dan dapat menjalankan aktivasinya kembali sebagai kepala daerah,” kata Rifai Darus kepada wartawan di Kantor Gubernur Papua.
Ia mengatakan dalam kurun beberapa hari ke belakang, banyak beredar pesan singkat elektronik yang menyiarkan kabar bahwa Gubernur Papua Bapak Lukas Enembe telah meninggal dunia. (mas)
