Timika, fajarpapua.com – Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar seminar pendahuluan kegiatan penyusunan masterplan pemanfaatan tailing di Kabupaten Mimika.
Kegiatan tersebut digelar pada Jumat (18/11) dan secara langsung dibuka oleh Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Mimika Petrus Yumte.
Dalam sambutannya Petrus mengatakan produksi tambang PT Freeport Indoneisa yang tinggi berimplikasi pada tingginya tailing yang dihasilkan.
Sehingga berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor SK: 101/Menthk.Sekjen/PLA.0/1/2019 atas perubahan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor. SK.594/MENLHK/SETJEN/PLA.01/12/2018 dirasa perlu dilakukan penyusunan roadmap pengelolaan tailing PT. Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika.
Dikatakan dengan total produksi biji sebesar 160.000 ton/hari, maka Total Suspended Solids (TSS) yang dihasilkan akan sebesar 15.000- 17.000 mg/L.
“Oleh karenanya diperlukan upaya terintegrasi dalam menangani tailing yang dihasilkan PT Freeport Indonesia dalam rangka membangun keseimbangan antara pemanfaatan dan upaya pelestarian sumber daya dan lingkungan,” ujar Petrus.
Berdasarkan hasil kajian pemanfaatan tailing lanjut Petrus menunjukkan adanya peluang besar pengembangan produk-produk berbasis tailing yang bisa memberikan nilai ekonomi bagi daerah.
“Beberapa produk berbasis tailing yang memiliki nilai kelayakan secara finansial yaitu pavling blok dan mortar. Dengan adanya kajian semakin menegaskan bahwa pemanfaatan tailing memungkinkan untuk dilakukan. Salah satu rekomendasi dari kajian tersebut yaitu perlu disusunnya masterplan pemanfaatan tailing di Kabupaten Mimika,” katanya.
Kabupaten Mimika sebagai daerah yang paling terdampak adanya tailing menjadi salah satu stakeholder penting dalam merespon peluang ini.
“Selain dikarenakan alasan ekonomi, kegiatan masterplan pemanfaatan tailing diharapkan mampu mewadahi sekaligus memberikan pengaturan terhadap berbagai stakeholder yang terlibat,” urainya.
Pemanfaatan tailing ujarnya juga perlu mempertimbangkan integrasi dengan wilayah sekitar rantai pasoknya dengan komoditas terkait lainnya, serta bagaimana dampak terhadap wilayah sekitar.
“Berdasarkan hal-hal tersebut, diperlukan kajian rencana induk atau master plan dalam pemanfaatan tailing. Kajian ini diharapkan menjadi landasan Pemerintah Kabupaten Mimika dalam mempersiapkan strategi dan kebijakan yang tepat dalam pemanfaatan tailing yang berkelanjutan di masa mendatang,” urainya
Dalam kesempatan itu, Petrus menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada PT. Freeport Indonesia yang telah memberikan dukungan penuh di dalam pelaksanaan kegiatan ini.
“Dan juga kepada Tim Tenaga Ahli yang telah membantu dalam melakukan Penyusunan Masterplan Pemanfaatan Tailing di Kabupaten Mimika,” tutupnya.
Kegiatan tersebut juga turut dihadiri DPRD Kabupaten Mimika, pimpinan Perangkat Daerah lingkup Kabupaten Mimika, Kepala Distrik, Perwakilan PT. Freeport Indonesia beserta jajaran, Pimpinan Perusda Kabupaten Mimika, perwakilan YPMAK, LEMASA dan LEMASKO. (feb)