BERITA UTAMAMIMIKAPAPUA

Termasuk Bandara Mozes Kilangin Timika, 230 Personil Kopasgat TNI Jaga 12 Landasan Udara di Papua

90
×

Termasuk Bandara Mozes Kilangin Timika, 230 Personil Kopasgat TNI Jaga 12 Landasan Udara di Papua

Share this article
IMG 20230106 WA0008
Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa saat menyambut kedatangan 230 personil Kopasgat TNI di Lanud Silas Papare, Jayapura.Foto: Istimewa

Jayapura, fajarpapua.com- Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Batalyon Komando 468 Biak menurunkan 230 anggotanya untuk menjaga di 12 Bandara Papua termasuk Bandara Mozes Kilangin Timika.

Hal ini dilakukan, karena belasan Bandara tersebut berlokasi di daerah yang sangat rawan oleh serangan KKB Papua.

Ke-12 bandara yang dijaga oleh anggota Kopasgat tersebut di antaranya Pos Bandara Ilaga, Pos Bandara Sugapa, Pos Bandara Oksibil, Pos Bandara Wamena, Pos Bandara Moanamani.

Lalu Pos Bandara Nabire, Pos Bandara Mulia, Pos Bandara Tanah Merah, Pos Bandara Merauke, Pos Bandara Jayapura, Pos Bandara Enarotali dan Pos Bandara Timika.

Prajurit Kopasgat yang akan ditugaskan untuk menjaga 12 bandara di Papua ini sudah tiba di Base Ops Lanud Silas Papare, Sentani, Jayapura, pada Selasa (3/1) lalu.

Mereka nantinya akan ditempatkan di pos-pos yang sudah ditetapkan guna membantu l mengamankan Bandara di Papua dari gangguan KKB Papua.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa saat menyambut kedatangan 230 prajurit Kopasgat TNI menyampaikan kondisi Papua hingga kini masih terjadi gangguan keamanan dan ketertiban oleh KKB yang mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan sarana prasarana infrastruktur.

“Ini sangat memprihatinkan bagi semua pihak karena sangat berdampak negatif bagi stabilitas keamanan, khususnya Papua,” kata Saleh Mustafa.

Menyikapi hal ini, Pangdam berharap Satgas Kopasgat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, selalu waspada, pahami tugas pokok dan aplikasikan materi pratugas yang diterima.

Saleh juga berpesan kepada personel Kopasgat untuk menghindari terjadinya kesalahan prosedur maupun pelanggaran hak asasi manusia.

“Saya akui keberadaan Satgas Kopasgat ini sangat menentukan bagi keberlanjutan operasi penegakkan hukum maupun operasi keamanan di Papua,” tutup Pangdam. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *