BERITA UTAMAMIMIKA

Kasus Campak Ditemukan di Tiga Distrik, Dinas Kesehatan Mimika Genjot Imunisasi di 5 Puskesmas

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
9
×

Kasus Campak Ditemukan di Tiga Distrik, Dinas Kesehatan Mimika Genjot Imunisasi di 5 Puskesmas

Share this article
IMG 20230205 WA0041
Diskusi santai jurnalis Mimika dengan Dinkes Mimika yang difasilitas UNICEF Tanah Papua, Sabtu (4/2) malam

ads

Timika, fajarpapua.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika menemukan sejumlah kasus campak di Distrik Mimika Baru, Distrik Wania dan Distrik Iwaka.

Untuk itu guna mencegah penyebaran, saat ini tengah digenjot pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Pasar Sentral, Timika Jaya, Timika, Wania dan Limau Asri.

Sekretaris Dinkes Mimika Marcelino Mameyau pada diskusi santai Jurnalis Mimika dengan Dinkes Mimika yang difasilitasi UNICEF Tanah Papua melalui Yayasan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan Papua (YP2KP), Sabtu (4/2) malam mengatakan, telah ditemukan kasus campak pada anak-anak di wilayah tersebut diatas.

Untuk itu layanan imunisasi di kelima Puskesmas dalam Kota Timika dan sekitarnya diintensifkan karena telah terjadi peningkatan penyakit campak di wilayah kerjanya.

“Langkah itu diambil Dinkes Mimika untuk mencegah penyebaran penyakit campak agar tidak meluas. Setelah ada kasus kita buka pelayanan untuk ekstra imunisasi di 5 puskesmas tersebut. Kita menyasar anak-anak dari umur 9 bulan hingga 12 tahun. Bagi anak-anak yang sudah mendapat imunisasi MR akan mendapat 1 dosis tambahan. Bagi anak-anak yang belum mendapat imunisasi sama sekali, kita beri 2 dosis dengan interval 4 minggu,” jelasnya.

Menurutnya, selain menggenjot imunisasi, pihaknya juga mengimbau agar sekolah-sekolah yang berada di wilayah 5 Puskesmas bisa mengajak anak didiknya mendapat vaksinasi. Sehingga penularan campak dapat diminimalisir. Orang tua yang tinggal di wilayah tersebut juga diajak untuk lebih peduli pada imunisasi anak.

“Memang di sini tantangan vaksinasi kebanyakan justru dari orang tua. Dimana banyak orang yang masih menyamakan imunisasi dengan vaksinasi Covid-19 dan termakan dengan berita-berita hoax tentang vaksin campak (MR). Padahal, jenis vaksin Covid-19 dengan vaksin campak sangat berbeda,” ujarnya.

Marcelino mengungkapkan, orang tua juga diajak untuk peduli pada gejala penyakit campak yang diderita anak. Dimana ciri-ciri penyakit campak atau yang disebut sarampa adalah terdapat, bintik merah, mata merah, demam, kadang terkena batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.

Lanjutnya, tahun lalu Dinkes Mimika sudah melaksanakan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Namun hasil yang dicapai hanya sekitar 70 persen dan masih banyak anak yang belum mendapat imunisasi. Hal itu disebabkan karena penolakan anak-anak maupun orang tua dari anak-anak itu sendiri.

“Penularan campak sendiri sangat rentan terjadi melalui droplet, dimana percikan pernapasan atau titis pernapasan adalah percikan cairan atau lendir yang dihasilkan oleh saluran pernapasan. Campak juga masih dapat menyerang remaja hingga umur 15 tahun,” ungkapnya.

“Campak bisa menyebabkan komplikasi dengan Pneumonia, rata-rata kasus didapatkan dari data RS, itu berarti anak-anak jika sudah masuk rumah sakit, berarti sudah parah,”imbuhnya.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *