BERITA UTAMAMIMIKA

Hadapi Resesi, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika Bangun Dua Rumah Produksi Sagu

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
12
×

Hadapi Resesi, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika Bangun Dua Rumah Produksi Sagu

Share this article
383938a8 becb 499c ad77 1338e3ea2d0d
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika Yulius Koga

Timika, fajarpapua.com – Guna meminimalisir dampak resesi yang diperkirakan terjadi pada Tahun 2023 di Indonesia, Pemda Kabupaten Mimika melalui Dinas Ketahanan Pangan telah menyiapkan beberapa program prioritas.

Dua program prioritas itu ditujukan salahsatunya untuk menyiapkan Ketahanan Pangan Lokal dan Ketahanan Pangan Nasional

ads

“Untuk ketahanan pangan lokal sebenarnya sudah kami lakukan dari tahun kemarin dan tahun ini kami akan bangun dua rumah produksi sagu kering,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika Yulius Koga ditemui fajarpapua.com di ruang kerjanya, Jumat (17/2).

“Maksud dari pembangunan pabrik sagu kering, bila beras hilang atau berkurang masih ada sagu yang kita siapkan,” lanjutnya.

Rumah produksi sagu tersebut rencananya akan dibangun di wilayah Iwaka Kampung, Distrik Iwaka dengan nilai Rp 500 juta dan di wilayah Kampung Kaugapu, Distrik Mimika Timur senilai Rp 400 juta.

“Untuk peralatan dan mesin kami sudah siap, dan tahun ini kami akan bangun rumah produksi langsung dengan penyerahan ke kelompok pengolahan binaan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika,” katanya.

“Ini usaha kami untuk menghadapi masa resesi, melalui dana Otsus inilah kami bisa bikin kegiatan kegiatan semacam ini,” tutur Yulius.

“Untuk ketahanan pangan lokal ini kita pilih sagu karena yang menonjol dan yang paling gampang untuk dijadikan bahan olahan. Selain beras, sagu juga bisa dijadikan sebagai pengganti tepung. Jadi sagu kering ini bisa diolah menjadi apa saja . Makanya kita ambil ini,” tambah Yulius.

Sementara untuk program ketahanan pangan Nasional telah disiapkan Celengan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) dengan menyiapkan kebutuhan pangan seperti beras, susu, gula dan tepung.

“Walaupun sedikit seharusnya CPPD untuk Kabupaten Mimika ini minimal 70 ton dalam satu tahun. CPPD berupa beras, tapi tahun ini melalui dana otsus kita bisa siapkan 40 ton selain ada gula, susu, tepung didalamnya,” jelasnya.

Disebutkan bahwa Program-program tersebut merupakan dari hasil Dana Otonomi Khusus yang benar-benar ia siapkan dan distribusikan kepada Orang Asli Papua (OAP) yang berada di Daerah Pesisir dan Pegunungan.

“Ini dana otsus diperuntukkan buat OAP, jadi ini nanti akan turun ke Pesisir atau daerah gunung. Sedangkan dalam kota ini harus diakomodir dari APBD, karena di kota kan masyarakatnya campuran,” tukasnya. (feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *