Timika, fajarpapua.com – Ketua Komisi B DPRD Mimika Nurman S Karopukaro menyatakan minyak tanah sebaiknya dipergunakan oleh warga kurang mampu. Sedangkan orang kaya atau orang dengan ekonomi berkecukupan menggunakan kompor gas.
Hal itu menyikapi kondisi masyarakat di wilayah pesisir dan pegunungan Mimika yang tidak kebagian minyak tanah bersubsidi. Padahal secara ekonomi justru merekalah yang layak menikmati minyak tanah tersebut.
“Kita sebagai masyarakat harus koreksi diri, minyak tanah ini untuk siapa sih? Masa orang yang tinggal di kost-kostan dikasih minyak tanah juga. Padahal dia bisa bayar kost, jadi orang kota atau orang mampu sebenarnya tidak boleh lagi pakai minyak tanah, intinya disitu,” ujar Nurman saat diwawancarai wartawan di Kantor DPRD Mimika, Rabu (22/2).
“Kalau dia menggoreng pisang lalu dijual, berarti ekonomi berputar, pendapatannya ada, jadi harus fair dong, tidak usah lagi pakai minyak tanah. Harus pakai kompor gas,” ujarnya.
Beberapa cara sudah diskusikan dan pihaknya akan mengundang Disperindag dan Pertamina untuk membahas persoalan yang terjadi.
“Kami sudah beberapa kali diskusi soal minyak tanah, dan akan mengundang Disperindag, Pertamina juga Kepala Distrik di wilayah yang belum ada pangkalan minyak tanah,” katanya.
Kedepan, pihaknya juga akan menggelar rapat bersama Sekretaris Daerah dengan tujuan mencari solusi.
“Nanti kami akan rapat juga dengan Sekda dan kita minta untuk mendorong masalah minyak tanah ini,” pungkasnya. (feb)
