BERITA UTAMAMIMIKA

Polisi Sudah Kendalikan Kericuhan di Mapurujaya, Ini Penjelasan Terkait Penyebab Warga Serang Polsek Mimika Timur

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
9
×

Polisi Sudah Kendalikan Kericuhan di Mapurujaya, Ini Penjelasan Terkait Penyebab Warga Serang Polsek Mimika Timur

Share this article
IMG 20230225 WA0002
Warga yang diduga keluarga almarhum Bapak Nyong saat memalang Jalan Poros Mapurujaya dengan cara membakar ban.Foto: Reyno

Timika, fajarpapua.com – Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra mengatakan pihak aparat Kepolisian sudah bisa mengendalikan keributan yang terjadi di Mapurujaya yang berujung pada penyerangan terhadap Polsek Mimika Timur, Jumat (24/2) malam.

“Untuk situasi sudah bisa kami kendalikan,” kata Kapolres dalam pesannya melalui Whatsapp.

ads

Sementara Kapolsek Mimika Timur, AKP Matheus Tanggu Ate saat dihubungi fajarpapua.com, Sabtu (25/2) dinihari tadi menjelaskan kematian warga yang diduga sebagai penyebab warga menyerang Polsek Mimika Timur.

Menurutnya permasalahan tersebut bermula pada Rabu, 22 Februari 2023 lalu ada laporan dari seorang wanita yang melaporkan suaminya bernama Yahya yang mencuri uang miliknya untuk dipakai pesta minuman keras.

Berdasar laporan tersebut, selanjutnya pihak Polsek Mimika Timur melakukan pencarian dan menemukan Yahya disekitar Kelurahan Wonosari Jaya, SP 4, Distrik Wania.

Kapolsek menuturkan pada saat diamankan Yahya berboncengan dengan temannya yang akrab dipanggil Bapak Nyong.

“Setelah ada laporan pencurian, personil kami mendapati Yahya di SP 4 berboncengan dengan seseorang dan kami kejar sampai di Jalur 7 Kelurahan Wonosari Jaya, setelah mereka berhenti kemudian kami amankan di mobil patroli,” kata Kapolsek.

Namun pada saat Yahya dinaikkan dimobil patroli lanjutnya, pengendara sepeda motor bernama Bapak Nyong yang dalam kondisi mabuk mengegas tinggi sepeda motornya dan akhir masuk kedalam selokan.

“Tiba-tiba Bapak Nyong yang dalam keadaan mabuk, gas tinggi motor terus sehingga masuk got. Kemudian personil mengevakuasinya dari dalam got dan yang bersangkutan minta dipulangkan kepada keluarganya di Kaugapu, Distrik Mimika Timur. Saat mengantar yang bersangkutan, kepada keluarganya personil menginformasikan bahwa Bapak Nyong mengalami kecelakaan masuk dalam got. Bahkan personil berpesan jika terjadi apa-apa dan perlu pertolongan bisa menghubungi Polsek ,”tuturnya.

Kapolsek mengungkapkan saat mendengar kabar, kematian Bapak Nyong yang membuat keluarga marah kemudian melakukan penyerangan Polsek Mimika Timur itu cukup mengagetkan.

“Terus terang kami kaget dia meninggal padahal pada saat ditolong anggota usai masuk got, kondisi yang bersangkutan baik-baik saja. Dan bahkan yang bersangkutan menolak saat akan diantar ke rumah sakit. Saat ditanya, yang bersangkutan juga mengaku tidak apa-apa dia bilang saya tidak apa-apa,”ungkapnya.

Kapolsek juga membenarkan, penyerangan Polsek Mimika Timur oleh keluarga Bapak Nyong dipicu beredarnya informasi bahwa yang bersangkutan dipukul oleh anggotanya.

“Mereka menyerang kantor Polsek Mimika Timur dengan alasan Bapak Nyong ini meninggal karena dianiaya anggota kami. Saya tekankan, tidak ada satupun anggota saya yang memukul yang bersangkutan, malah kami yang menolong dia saat jatuh ke selokan. Ada saksinya warga sekitar Jalur 7 dan juga Yahya juga mengetahui yang bersangkutan jatuh sendiri dan bukan dipukul anggota ,”imbuhnya.

Menurut Kapolsek saat warga melakukan penyerangan, anggota berusaha meredam agar tidak terjadi perbuatan anarkis.

Namun masyarakat tidak bisa diredam dan akhirnya melakukan pelemparan batu sehingga membuat kaca-kaca di Polsek Mimika Timur pecah.

“Mereka tiba-tiba datang dan menyerang dengan melempari batu dari arah kanan kiri sehingga beberapa kaca pecah,” ujar Kapolsek yang saat peristiwa terjadi sedang mengantar salahsatu personilnya melamar calon istrinya di Kelurahan Karang Senang, SP 3, Distrik Kuala Kencana.

Kapolsek menegaskan saat ini situasi sudah aman terkendali dan pemalangan jalan yang sempat dilakukan warga telah dibuka kembali sehingga lalulintas lancar kembali.

“Kami akan cari para pelaku pengerusakan, mereka harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Kami ini menolong kok malah diserang,”tegasnya.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *